Menurut Johannes, AK menjual triplek dengan ketebalan 6 mm seharga Rp 100.000. Padahal harga normal Rp 78.000/lembar.
"Kita tangkap mereka supaya tidak ada yang mencari keuntungan pribadi di situasi seperti ini," kata Johannes.
Saat ini kata Johannes, ketiga pemilik toko itu sedang diperiksa secara intensif di Mapolda NTT.
Baca juga: Video Viral Seorang Ibu Beri Makan Anjing yang Hampiri Warungnya, Ternyata Sudah Dilakukan Setahun
Sebelumnya, Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif memerintahkan personelnya untuk menindak tegas para spekulan yang memainkan harga bahan bangunan setelah bencana yang melanda wilayah itu.
"Saya sudah perintahkan personel untuk menyisir semua toko bangunan di Kota Kupang. Jika ada pemilik toko yang menjual bahan bangunan dengan harga tidak wajar saya perintahkan ditangkap," kata Latif di Larantuka, Flores Timur, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/4/2021) malam.
Tindakan itu diambil setelah polisi menerima laporan dari warga tentang harga sejumlah bahan bangunan yang meningkat drastis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.