Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 8 Warga Sumedang Terlantar di Lampung, Kerja Bangunan Tak Dibayar, Ingin Pulang Tak Miliki Uang

Kompas.com - 07/04/2021, 17:17 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Delapan buruh bangunan asal Cisitu, Sumedang terlantar di Lampung sejak beberapa hari ini.

Mereka tiba di Sumatera pada akhir Januari 2021 lalu dan pergi ke Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Mereka bekerja sebagai buruh bangunan untuk mengerjakan gudang di tengah hutan. Namun setelah bekerja dua bulan, mereka tak menerima bayaran.

Baca juga: Kisah 8 Buruh Bangunan Asal Sumedang Terlunta-lunta di Lampung, Ditipu Pemborong di Banyuasin, Diantar Dinsos Sumsel Hanya sampai Lampung

"Kami kerja dua bulan enggak dapat bayaran. Kerjanya itu bangun gudang di tengah hutan. Tiga jam naik (kapal) speed dari Jembatan Ampera," kata Riswanto (53) warga Sumedang yang ditemui di Masjid At Taqwa Polresta Bandar Lampung, Selasa (6/4/2021).

Padahal pemborong yang mengajak mereka, berinisial KIS menjanjikan bayaran Rp 150.000 per hari untuk kenek. Sedangkan untuk tukang, dijanjikan bayaran Rp 100.000 per hari.

"Janjinya dibayar seminggu sekali. Tapi sampai kami pergi enggak dibayar," kata Riswanto.

Baca juga: 7 Begal Ditangkap di Lampung, 2 Orang Pelaku Ditembak Polisi

Ia mengatakan KRS adalah orang Palembang dan kekasih KRS adalah orang Sumedang.

Riswanto mengakui tak mengetahui keberadaan KRS karena sudah cukup lama ia tak menampakkan diri.

"Terakhir ketemu dua minggu pas awal kerja. Dari awal kerja kita hitung sudah dua bulan tanpa gaji," kata Riswanto.

Karena tak ada kepastian dan persedian makanan habis, mereka pun memilih untuk pulang ke Sumedang walau tak memiliki uang.

Baca juga: Tangani Paham Radikalisme di Masyarakat, Polda Lampung Gandeng Pihak Kampus

Terlunta-lunta di Palembang, terlantar di Lampung

Kasiwas Polresta Bandar Lampung AKP Mutajir berbincang dengan warga Desa Cinangsi, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang telantar di Bandar Lampung, Selasa (6/4/2021). 
Tribunlampung.co.id / Jovite Kasiwas Polresta Bandar Lampung AKP Mutajir berbincang dengan warga Desa Cinangsi, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang telantar di Bandar Lampung, Selasa (6/4/2021).
Dari Banyuasin, Riswanto dan tujuh rekannya menyeberang menggunakan perahu ke Dermaga Ampera. Oleh warga yang membantu, mereka disarankan meminta bantuan ke di dinas sosial.

Mereka pun terlunta-lunta di Palembang.

Difasilitasi Dinas Sosial Sumatera Selatan, mereka diantarkan ke Lampung. Lagi-lagi mereka tak mendapat kepastian.

Mereka pun pergi ke Dinas Sosial Lampung untuk meminta bantuan. Namun menurut Riswanto, pihak dinas tidak merespons.

Baca juga: Sebuah Bus di Jalan Tol Lampung Ketahuan Membawa 10 Kilogram Sabu

Delapan orang tersebut kemudian berjalan kaki ke Polresta Bandar Lampung untuk mencari bantuan.

"Tapi sampai Dinas Sosial (Lampung) sini, kami enggak direspons. Malahan kami jalan kaki dari kantor dinas ke polresta sini," kata Riswanto.

Saat dikonfirmasi Kepala Seksi Pengawasan (Kasiwas) Polresta Bandar Lampung AKP Mutajir membenarkan jika ia menerima rombongan warga Sumedang yang telantar itu.

Mereka sempat ditampung di Masjid Taqwa Bhayangkara Polresta Bandar Lampung sebelum diantar ke Terminal Rajabasa.

Baca juga: Korupsi Kendaraan Dinas Bupati Lampung Timur, 2 Terdakwa Divonis Ringan

"Kami tadi sudah fasilitasi untuk diantarkan ke terminal Rajabasa, untuk diantarkan ke tempat asal mereka," kata Mutajir.

Mutajir mengatakan, sebelum mendatangi polresta. mereka mengaku sempat ditelantarkan oleh petugas dinas sosial.

"Total keseluruhan ada 10 orang. Delapan orang laki-laki buruh bangunan yang mau pulang ke Sumedang. Sedangkan dua orang lagi perempuan mau pulang tujuan Riau," sebut Mutajir.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Lampung Aswarodi membantah jika pihaknya menelantarkan para warga yang tersebut.

Baca juga: Cerita Etriana dan 6 Anaknya Terlantar di Malaysia, Suami Meninggal dan Dipulangkan KJRI ke Sambas

Ia menjelaskan pihak dinas sudah bekerja sesuai SOP. Ia mengatakan para warga Sumedang bisa menginap di kantor.

"Di samping kantor itu ada dua kamar, kalau mau menginap bisa," kata Aswarodi.

Aswarodi mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memberikan surat jalan kepada rombongan tersebut.

Dinas Sosial Sumedang cari iformasi

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sumedang, Yayat M Taufik Hidayat, membenarkan informasi tersebut.

"Benar, sesuai informasi yang sudah beredar di medsos, saya sudah ditugaskan oleh Pak Kadis untuk menangani ini," ujar Yayat saat ditemui di kantornya, Rabu (7/4/2021).

Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus menggali informasi dari pihak terkait.

"Kami langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, kemudian mereka koordinasi dengan Dinas Sosial Lampung," katanya.

Baca juga: Anak yang Dianiaya Ayah Angkat di Bandung Ternyata Anak Terlantar, Polisi Cari Orangtua Kandung

Berdasarkan informasi terakhir, kata dia, delapan buruh bangunan itu sudah ditangani Dinas Sosial Lampung dan saat ini sudah diserahkan ke Dinas Sosial Banten untuk diserahkan ke Dinas Sosial Jabar.

"Jadi penyerahannya antar provinsi, sekarang dari Jabar sudah menunggu kedatangannya. Kabarnya dari Banten berangkat setelah Zuhur," ucap Yayat.

Pihaknya masih melakukan penulusuran identitas delapan buruh bangunan tersebut, karena hingga kini pihaknya belum menerima identitas mereka dari pihak terkait.

"Identitas orang-orangnya lagi kami cek oleh petugas lapangan karena belum jelas enggak ada KTP-nya. Tapi informasi awalnya, memang orang Cisitu," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Aprillia Ika tribunlampung.co.id, tribunjabar.id)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Regional
Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com