Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Penghasilan Rp 3 Miliar Tak Sampai 2 Tahun? Tanamlah Porang, Ini Caranya

Kompas.com - 07/04/2021, 15:34 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Mau dapat penghasilan lebih dari Rp 3 miliar dari lahan 1 hektar dalam waktu tak sampai dua tahun? Tanamlah porang.

Sumatera Utara memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman umbi-umbian ini. Hasilnya bisa dibandingkan dengan komoditas perkebunan unggulan di provinsi ini, yakni kelapa sawit. 

Hal tersebut diungkapkan Idris Tampubolon, petani dan pakar porang dari Porang Sleman Boy saat ditemui di Forum Diskusi Porang di Jalan Balai Desa, Pasar 12 Patumbak, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang, akhir pekan lalu.

Pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara, dan besar di Samarinda, Kalimantan Timur, ini penuh antusias menjelaskan potensi ekonomi budidaya porang. 

"Sumut ini sangat potensial. Lahan luas. Istilahnya pemodal di sini banyak. Kekurangannya hanya ilmu pengetahuan budidaya porang. Saya sudah teliti itu di Sleman sampai 3 tahun dan pola itulah yang saya bawa ke Sumut ini. Dengan lahan 1 hektar, katakanlah modal Rp 360 juta, bisa hasilkan Rp 3 miliar keuntungan bersih di dalam dua musim (18 bulan)," katanya.

Cara dapat untung dari porang

Idris kemudian menjelaskan bagaimana cara mendapatkan keuntungan lebih dari Rp 3 miliar dari mengolah lahan 1 hektar dengan tanaman porang.

Baca juga: Mengenal Porang, Si Umbi Liar yang Jadi Primadona Ekspor Komoditas Pertanian

 

Biaya pengolahan lahan sekitar Rp 72,6 juta, biaya pemupukan dan perawatan Rp 45,6 juta, biaya bibit dan upah tanaman Rp 163 juta, total biaya panen Rp 28 juta, dan total biaya tenaga kerja Rp 48 juta. 

Tanaman porang yang baru berusia bulanan di lahan milik Edy Effendi di Jalan Balai Desa, Pasar 12 Patumbak, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang,KOMPAS.COM/DEWANTORO Tanaman porang yang baru berusia bulanan di lahan milik Edy Effendi di Jalan Balai Desa, Pasar 12 Patumbak, Kecamatan Patumbak, Deli Serdang,

Dia mengatakan, pada musim pertama, hasilnya bisa mencapai Rp 300 juta. Musim kedua naik menjadi Rp 960 juta.

Sementara itu, hasil umbi basah dua musim Rp 2 miliar dengan total penghasilan Rp 3,34 miliar. Sehingga, pendapatan bersih dari total penghasilan dengan dikurangi modal adalah sebesar Rp 2,98 miliar.

Idris menambahkan, dalam 1 hektar, porang dengan pola Sleman Boy, yakni penanaman secara modern dan akal sehat ilmu pertanian, 1 hektar bisa menghasilkan 208 ton umbi dan 3,5 ton katak.

"Bandingkan dengan sawit. Satu hektar porang dengan Sleman Boy, hasilnya lebih banyak dibanding 100 hektar sawit yang umurnya 20 tahun maksimal," katanya.

Begitu halnya, menanam porang tidak perlu ada penebangan liar karena tidak membutuhkan lahan luas seperti sawit.

"Satu keluarga dapat Rp 2 miliar tak sampai dua tahun kan cukup 1 hektar. Bahkan, dengan lahan 400 meter persegi dengan modal Rp 12 juta dalam dua tahun itu bisa menghasilkan Rp 120 juta," ujar pria yang meninggalkan profesi sebagai konsultan pajak demi porang ini.  

Namun demikian, lanjut Idris, untuk berhasil dalam menanam porang, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan.

Pihaknya selama ini menerapkan cara modern dan akal sehat ilmu pertanian. Oleh karena itu, mutu bibit haruslah yang baik, sehat, dan siap untuk ditanam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com