KOMPAS.com - Kaka Fajar Apriliansyah bocah 13 tahun seorang fotografer dan pengarah gaya di tempat wisata Kota Lama Semarang viral di media sosial.
Dengan bermodal ponsel, ia mengarahkan gaya para wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata tersebut.
Sosok Kaka pertama kali viral setelah diunggah oleh Astatik Bestari (44) lewat akun TikTok @gurucerdas.
Baca juga: Diduga Sebarkan Konten Pornografi di Grup WA, Kades di Semarang Ditahan
Dilansir dari Tribunnews.com, Astatik mengaku bertemu dengan Kaka Fajar di Kota Lama Semarang pada Minggu (21/3/2021).
Saat itu, bocah laki-laki itu menghampiri Astatik dan rekannya yang asyik berfoto di Kota Lama.
Kaka Fajar kemudian mengarahkan Astatik untuk mengambil posisi terbaik agar mendapatkan latar foto yang menarik.
Baca juga: Proyek Tol Semarang-Demak Rambah Hutan Bakau Pantura, Ini Kata PUPR
"Ibu kalau ingin background fotonya nampak lebih bagus, posisi Ibu di sini," kata Astatik menirukan ucapan siswa kelas 6 SD itu.
Astatik yang paham maksud Kaka langsung meminta Kaka Fajar untuk mengambil foto.
"Saya langsung paham, rupanya gaya dia mengarahkan posisi kami saat berfoto adalah cara dia menangkap calon konsumen," ujar Astatik.
Astatik mengaku kagum atas usaha bocah laki-laki yang pandai melihat peluang.
Baca juga: Sejarah Gereja Blenduk, Salah Satu Ikon Kota Lama Semarang
"Benar-benar paham melihat peluang anak," ungkap Astatik.
Selain itu, Kaka Fajar juga paham teknik fotografi dan pandai mengarahkan gaya pengguna jasanya.
Ia terlihat bak seorang fotografer profesional.
Astatik menambahkan, penampilan Kaka Fajar terlihat cukup rapi, walau sedikit lusuh karena seharian di jalanan.
Baca juga: Menginspirasi, Pengarah Foto di Kota Lama Semarang yang Viral Diundang Wali Kota Hendi
"Saya dulu penjual koran. Saya lihat jasa moto lebih besar dari jualan koran, jadi saya moto saja," kata dia.
Ia pun melihat peluang tersebut. Sejak dua tahun terakhir dia beralih menjadi fotografer jalanan.
Dalam sehari, Kaka Fajar mendapatkan penghasilan antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 dari tip yang diberikan pengunjung.
Baca juga: Pecinta Kuliner Legendaris? Cobain 6 Kuliner di Kota Lama Semarang Berikut
Meski demikian, Kaka Fajar pernah mendapatkan tip Rp 2.000 dari pengunjung.
Ia tidak protes karena ia tidak mematok berapa tarif menggunakan jasanya.
"Terserah pengunjung mau kasih berapa, dulu pernah dibayar Rp 2 ribu tetap saya terima."
"Kan saya minta bayar seikhlasnya saja, ya dikasih 2 ribu ya saya ikhlas," ujar bocah yang akan masuk SMP itu.
Sebagian besar uang yang dapatkan diserahkan ke orangtuanya untuk membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Toko Oen, Kedai Es Krim Kuno di Sudut Kota Lama Semarang
Ia mengaku menjadi fotografer jalan tanpa ada paksaan dari orangtuanya.
Tak hanya menjadi fotografer, Kaka Fajar juga sering diminta menjadi guide untuk mengantarkan pengunjung menikmati wisata di Kota Semarang.
Kaka bekerja sebagai pengarah foto setiap akhir pekan Jumat hingga Minggu oukul 07.00 - 20.00. Sedangkan pada Senin - Kamis, ia tetap mengutamakan bersekolah.
Baca juga: Jelajah Kota Lama Semarang, Ikuti Itinerary 1 Hari Berikut Ini
Biasanya, ia memotret menggunakan ponsel pelanggannya. Nanti, beberapa hasil jepretannya ia minta dari ponsel pelanggannya sebagai bahan promosinya.
Hasil jepretan Kaka pun terbilang cukup bagus. Padahal, anak berusia 13 tahun tersebut hanya belajar secara otodidak drngan mengamati orang berfoto.
"Tidak ada yang ngajari. Hanya liat orang foto. Nanti saya olah sendiri. Setiap ada orang foto punya gaya baru, saya liatin," katanya.
Sementara itu Astatik meemuji Kaka yang tidak memilih menjadi pengamen jalanan seperti anak seusianya.
"Saya memujinya, kalau profesinya ini lebih baik dari umumnya anak-anak seusianya lakukan, misalnya menjadi pengamen jalanan," terang Astatik.
Baca juga: Toko Oen, Kedai Es Krim Kuno di Sudut Kota Lama Semarang
“Spirit Kaka bertahan hidup, membantu keluarga di tengah pandemi Covid-19 ini luar biasa. Jadi saya rasa semangat ini yang kita akan sebar ke seluruh masyarakat, terutama di Kota Semarang,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Hendi mengatakan, meski berada dalam keadaan yang terbatas, semua orang harus terus berusaha.
Baca juga: Tersandung Kasus SARA, Advokat di Semarang Ditetapkan sebagai Tersangka
Karena itu dia mengapresiasi Kaka yang menjadi pengarah foto ketimbang menjadi pengamen atau pengemis.
“Yang saya salut, Mas Kaka mengatakan bahwa dia tidak mau mengemis, tetapi dia ingin berjuang untuk keluarganya,” ujarnya.
Hendi menceritakan, Kaka juga memberikan pesan kepada anak-anak muda Semarang dan seluruh Indonesia agar patuh kepada orangtua.
Baca juga: Banjir Bandang Landa Kabupaten Semarang, 176 Rumah dan Hotel Rusak, BPBD: gara-gara Sampah...
"Patuhlah kepada orangtua, rajin belajar, rajin ibadah, dan saling membantu satu sama lain. Itu adalah salah satu resep dari Kaka, di mana semangatnya dapat kita teladani bersama," tambahnya.
Saat bertemu Kaka, Hendi memberikan hadiah berupa ponsel untuk mendukung kegiatannya.
Selain itu Hendi juga berjanji akan memberikan beasiswa untuk Kaka dan adik-adiknya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kaka Fajar, Fotografer Jalanan yang Viral Bertemu Wali Kota Semarang, Diberi Uang Saku untuk Beli HP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.