"Saya dulu penjual koran. Saya lihat jasa moto lebih besar dari jualan koran, jadi saya moto saja," kata dia.
Ia pun melihat peluang tersebut. Sejak dua tahun terakhir dia beralih menjadi fotografer jalanan.
Dalam sehari, Kaka Fajar mendapatkan penghasilan antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 dari tip yang diberikan pengunjung.
Baca juga: Pecinta Kuliner Legendaris? Cobain 6 Kuliner di Kota Lama Semarang Berikut
Meski demikian, Kaka Fajar pernah mendapatkan tip Rp 2.000 dari pengunjung.
Ia tidak protes karena ia tidak mematok berapa tarif menggunakan jasanya.
"Terserah pengunjung mau kasih berapa, dulu pernah dibayar Rp 2 ribu tetap saya terima."
"Kan saya minta bayar seikhlasnya saja, ya dikasih 2 ribu ya saya ikhlas," ujar bocah yang akan masuk SMP itu.
Sebagian besar uang yang dapatkan diserahkan ke orangtuanya untuk membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Toko Oen, Kedai Es Krim Kuno di Sudut Kota Lama Semarang
Ayah Kaka Fajar adalah tukang becak yang nyambi sebagai driver ojek online. Mereka tinggal di Jalan Patriot 08, Kelurahan Purwosari, Semarang Utara.
Ia mengaku menjadi fotografer jalan tanpa ada paksaan dari orangtuanya.
Tak hanya menjadi fotografer, Kaka Fajar juga sering diminta menjadi guide untuk mengantarkan pengunjung menikmati wisata di Kota Semarang.
Kaka bekerja sebagai pengarah foto setiap akhir pekan Jumat hingga Minggu oukul 07.00 - 20.00. Sedangkan pada Senin - Kamis, ia tetap mengutamakan bersekolah.
Baca juga: Jelajah Kota Lama Semarang, Ikuti Itinerary 1 Hari Berikut Ini
Biasanya, ia memotret menggunakan ponsel pelanggannya. Nanti, beberapa hasil jepretannya ia minta dari ponsel pelanggannya sebagai bahan promosinya.
Hasil jepretan Kaka pun terbilang cukup bagus. Padahal, anak berusia 13 tahun tersebut hanya belajar secara otodidak drngan mengamati orang berfoto.
"Tidak ada yang ngajari. Hanya liat orang foto. Nanti saya olah sendiri. Setiap ada orang foto punya gaya baru, saya liatin," katanya.