Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misterius, 3 Mobil di Bandung Dilempar Batu pada Malam yang Sama

Kompas.com - 07/04/2021, 13:19 WIB
Putra Prima Perdana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Peristiwa pelemparan batu secara misterius terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021), sekitar pukul 23.30 WIB.

Pelemparan batu terhadap ketiga mobil yang lokasinya berbeda itu terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Satu dari tiga orang pengemudi yang mengalami luka-luka akhirnya meninggal dunia setelah satu minggu menjalani perawatan medis di RSUD Ujungberung.

Baca juga: Seorang Wanita yang Baru Melahirkan Dihukum Cambuk, Ini Penyebabnya

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala Polsek Arcamanik Komisaris Polisi Deny Rahman membenarkan informasi mengenai peristiwa tersebut.

"Kejadiannya dua di Jalan Pacuan Kuda Arcamanik dan satu kejadian di Jalan AH Nasution. Korban meninggal yang di Jalan AH Nasution akibat luka kena lemparan batu. Meninggal setelah satu minggu dirawat di RSUD Ujungberung," kata Deny saat dikonfirmasi, Rabu (7/4/2021).

Saat ini, dua orang korban masih menjalani perawatan.

Deny mengatakan, peristiwa pelemparan batu misterius itu terjadi di waktu yang berdekatan pada malam yang sama.

Pada saat itu, pihaknya menerima laporan dari Polsek Antapani bahwa ada dua mobil yang ditembak.

"Awalnya kita dapat laporan dari Polsek Antapani katanya ada penembakan di Jalan Pacuan Kuda. Setelah kita telusuri, ternyata bulan penembakan, tapi pelemparan. Karena ada batu sebesar asbak, satu kepalan tangan lebih kira-kira," tutur Deny.

Baca juga: Saya Menyesal dan Tidak Akan Bergabung dengan Kelompok Teror Mana Pun di Dunia Ini

Tidak ada yang melihat pelaku

Menurut pengakuan korban dan saksi-saksi, mobil pertama yang dilempar batu memutuskan untuk putar arah dan akan melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat.

Namun, tidak berselang lama, sekitar 10 menit, kejadian menimpa mobil berikutnya.

Ketika masih memeriksa dua kejadian di TKP Pacuan Kuda, polisi kembali menerima laporan terjadi pelemparan batu serupa di Jalan AH Nasution.

"Setelah 30 menit, ada kejadian lagi di AH Nasution. Kita cek TKP, dari keterangan saksi-saksi, orang sekitar baik di Jalan Pacuan Kuda dan AH Nasution, tidak menemukan adanya orang berpapasan," kata Deny.

Deny mengatakan, hingga kini polisi masih belum mengetahui motif pelemparan tersebut.

Namun berdasarkan keterangan saksi-saksi dan petunjuk di lokasi kejadian, kemungkinan besar pelaku bersembunyi ketika melalukan aksi tersebut.

Deny memastikan aksi pelemparan misterius tersebut bukan aksi begal atau ulah geng motor.

"Motif, kita masih bingung. Sekarang beredar di masyarakat katanya begal. Kalau begal, barang berharga korban tidak ada yang dibawa. Kalau aksi geng motor, minimal ramai-ramai. Tapi ini tidak ada satupun kendaraan yang berpapasan," tutur Deny.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, Deny mengaku sudah mendapat sedikit petunjuk.

Dia optimistis peristiwa pelemparan batu misterius tersebut bisa terungkap secepatnya.

"Petunjuk yang kita kumpulkan mengarah ke pelaku. Tapi kita tidak mau sembarangan. Tetap kita dalami lagi dan lakukan lagi pengumpulan barang bukti, kita minta lagi keterangan saksi-saksi. Mudahan-mudahan dalam waktu dekat cepat terungkap," ujar Deny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com