Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korsleting Listrik, Belasan Ruko di Ketapang Terbakar

Kompas.com - 07/04/2021, 12:05 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com – Sebanyak 19 rumah toko (ruko) di Pasar Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) ludes dilahap api, Rabu (7/4/2021) dini hari.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian materi yang diderita juga belum dapat dihitung.

Kapolres Ketapang AKBP Wuryantono menyebut, dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran adalah korsleting listrik.  

“Musibah kebakaran sedikitnya menghanguskan 19 ruko. Dugaan sementara penyebab kebakaran akibat korsleting listrik dari salah satu ruko," kata Wuryantono dalam keterangan tertulisnya, Rabu pagi.

Baca juga: Penjual Sandal Lemas, Uang Rp 31 Juta Modal Dagangan Ludes dalam Kebakaran: Saya Simpan di Lemari

Wuryantono menerangkan, kebakaran diperkirakan terjadi Rabu dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB.

Saat itu, korsleting listrik di salah satu ruko memunculkan api dan kemudian langsung membakar ruko-ruko yang lain. 

Bangunan ruko yang masih semipermanen, menurut Wuryantono, semakin mempercepat penyebaran api.

"Api cepat membesar dan menjalar ke bangunan ruko yang berdempetan,” ucap Wuryantono.

Baca juga: Kebakaran Kawasan Padat Penduduk di Bone, 2 Warga Tewas

Wuryantono mengaku, pihaknya belum dapat memastikan berapa total kerugian akibat kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com