KOMPAS.com - Teriakan takbir seketika terdengar saat jenazah Kapitan Korebima ditemukan warga di reruntuhan atap rumah di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4/2021).
"Allahu Akbar, roikae..., roikae...," teriak seorang ibu, seperti dilansir dari Antara.
Setelah itu, warga bersama tim penyelamat segera mengevakuasi jasad pria yang dikenal sosok teladan di desa tersebut.
Meski alat berat telah dikerahkan, butuh waktu dua jam bagi warga untuk mengevakuasi jasad Kapitan Korebima.
Baca juga: BERITA FOTO: Luluh Lantak Diterjang Bencana Alam, Flores Timur Berduka
"Saya minta temukan dulu semua masyarakat yang meninggal di sini sebelum dilakukan pembersihan. Kita harus makamkan jenazahnya," kata Abah Gaus, tokoh masyarakat Waiburak.
Jenazah Kapitan Korebima menjadi korban meninggal kesepuluh dalam bencana banjir bandang di Flores Timur.
Warga lalu memakamkan jenazah pria yang berprofesi sebagai sekuriti itu di Tempat Pemakaman Umum Bele yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan jenazah.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Flores Timur, 5 Warga Tewas dan 5 Terluka
Abah mengatakan, Kapitan Korebima merupakan korban meninggal kesepuluh yang ditemukan usai banjir bandang melanda Desa Waiburak.
Penemuan itu sekaligus mengakhiri upaya pencarian korban banjir bandang yang meninggal dunia di desanya.
Seperti diketahui, Desa Waiburak di Kabupaten Flores Timur merupakan desa yang sebagian besar dihuni para pendatang dari Pulau Jawa.
Desa tersebut luluh lantak diterjang banjir pada Minggu (4/4/2021) lalu. Selain Desa Waiburak, sejumlah desa di Flores Timur juga diterjang banjir.
Salah satunya Waiwerang Kota, desa yang berada sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Waiwerang.
Baca juga: Terkendala Cuaca, Rombongan Kepala BNPB Tempuh Jalur Darat dari Maumere ke Flores Timur, NTT