Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Warga Emosi hingga Bakar Sebuah Tempat Mengaji di Garut

Kompas.com - 07/04/2021, 10:51 WIB
Ari Maulana Karang,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Sebuah bangunan tempat mengaji di Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, dibakar warga pada Senin (5/4/2021).

Warga membakar bangunan tersebut setelah mendengar salah satu murid yang belajar di tempat tersebut menjadi korban pencabulan oleh seorang guru mengaji.

Kepala Dusun Ciomas Tatang Supriatna mengatakan, kasus tersebut terungkap setelah salah satu orangtua murid pengajian datang ke balai desa dan melaporkan bahwa anaknya telah dicabuli oleh guru ngajinya.

Baca juga: Organda Garut Keluhkan Larangan Mudik: Diperketat Saja Jangan Dilarang, Kan Sudah Ada GeNose, Swab Antigen...

Menurut Tatang, orangtua murid tersebut mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan setelah sang anak mengalami perubahan sikap yang drastis.

Hal itu terjadi setelah sang anak diajak berziarah oleh guru ngajinya.

Ternyata, berdasarkan pengakuan sang anak, guru ngaji itu membawa anak tersebut ke sebuah wisma di kawasan Garut Kota.

Baca juga: Saya Menyesal dan Tidak Akan Bergabung dengan Kelompok Teror Mana Pun di Dunia Ini

Menurut Tatang, di tempat itu sang anak dirayu hingga akhirnya disetubuhi oleh gurunya.

Setelah pulang ke rumah, sang anak menjadi malas mengaji hingga minta kepada orangtua agar dinikahkan dengan guru mengajinya.

Baca juga: Tempat Mengaji di Garut Dibakar Massa gara-gara Aduan Murid Dicabuli Guru, Polisi: Pelaku Sudah Menikah 4 Kali

Mendengar permintaan tersebut, menurut Tatang, orangtuanya langsung curiga dan menanyai sang anak, hingga akhirnya diketahui bahwa anaknya telah disetubuhi oleh guru ngajinya.

Tatang mengatakan, aksi pembakaran tersebut bukan hanya dilakukan warga di dusunnya, namun oleh warga satu desa yang marah, karena merasa lingkungannya dicemari oleh perilaku bejat guru mengaji tersebut.

Menurut Tatang, pelaku pencabulan adalah pendatang di kampungnya.

Pelaku mendirikan tempat mengaji tanpa pemberitahuan kepada tokoh masyarakat atau pengurus lingkungan.

Selain itu, menurut Tatang, kemarahan warga itu juga akumulasi, karena sebelumnya sudah ada dugaan pencabulan di tempat mengaji itu.

Saat itu, ada murid yang mengaku diraba-raba oleh guru mengajinya.

Namun, saat itu warga tidak semarah seperti saat ini.

Tatang menuturkan, berdasarkan informasi, ada 20 anak yang belajar mengaji di tempat itu.

Dari jumlah tersebut, 19 anak perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com