Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Garut Keluhkan Larangan Mudik: Diperketat Saja Jangan Dilarang, Kan Sudah Ada GeNose, Swab Antigen...

Kompas.com - 07/04/2021, 07:42 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Larangan mudik Lebaran tahun ini mendapat protes keras dari para pengusaha angkutan umum yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Ketua Organda Kabupaten Garut, Yudi Nurcahyadi mengungkapkan, para pengusaha kecewa berat kepada pemerintah dengan adanya larangan mudik ini. Apalagi, ini sudah tahun kedua mudik dilarang

"Sekarang baru mau bangkit, sudah seperti ini lagi, ada larangan lagi," katanya saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa (6/4/2021).

Yudi menuturkan, momen mudik lebaran adalah salah satu momen tahunan pengusaha angkutan mengais keuntungan.

Baca juga: Mudik Dilarang, Pengusaha Bus: Kami Bisa Tidak Ber-Lebaran

Lebaran bukannya untung malah gigit jari...

 

Namun, sudah dua tahun ini momen mudik dilarang pemerintah hingga para pengusaha harus gigit jari.

Yudi menjelaskan, Pandemi Covid yang sudah lebih dari setahun sangat memberi dampak pada pengusaha angkutan.

Karena, mereka harus tetap menghidupi awak angkutan yang bekerja, biaya operasional hingga perawatan armada.

Sementara, selama Pandemi ini, sektor tranportasi darat tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah seperti sektor lain yang mendapat insentif.

"Sektor lain kan ada (insentif), tapi khusus transportasi darat belum ada, kalau terus-terusan seperti ini perusahaan kami bisa mati," katanya.

Baca juga: 2 Bulan Tak Beroperasi akibat PSBB, PO Bus NPM Bertahan Tak PHK Karyawan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gelapkan Uang Perusahaan Senilai Rp 17 Juta untuk Bermain Slot, Pria di Mataram Ditangkap

Gelapkan Uang Perusahaan Senilai Rp 17 Juta untuk Bermain Slot, Pria di Mataram Ditangkap

Regional
Muhaimin Minta Warga Tak Terkecoh dengan Bansos

Muhaimin Minta Warga Tak Terkecoh dengan Bansos

Regional
Yedi Rahmat Resmi Jabat Pj Wali Kota Serang

Yedi Rahmat Resmi Jabat Pj Wali Kota Serang

Regional
Polisi Gerebek Rumah Produksi Miras Lokal di Jayapura

Polisi Gerebek Rumah Produksi Miras Lokal di Jayapura

Regional
Bocah 7 Tahun di Ketapang Disiksa Orangtua Angkat sejak Diadopsi 2021 sampai Tewas

Bocah 7 Tahun di Ketapang Disiksa Orangtua Angkat sejak Diadopsi 2021 sampai Tewas

Regional
Usulkan Surat Rekomendasi, FKPP Dukung SF Hariyanto Jadi Pj Gubernur Riau

Usulkan Surat Rekomendasi, FKPP Dukung SF Hariyanto Jadi Pj Gubernur Riau

Regional
Simpang Joglo Solo Dibuka Sementara, Kendaraan Besar Dilarang Melintas

Simpang Joglo Solo Dibuka Sementara, Kendaraan Besar Dilarang Melintas

Regional
KPK Periksa 6 Pegawai BPK Papua Barat soal Dugaan Pengondisian Temuan Pemeriksaan

KPK Periksa 6 Pegawai BPK Papua Barat soal Dugaan Pengondisian Temuan Pemeriksaan

Regional
Buntut Bentrok Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Polda Jateng Evaluasi Perizinan Pertandingan

Buntut Bentrok Suporter PSIS Vs PSS Sleman, Polda Jateng Evaluasi Perizinan Pertandingan

Regional
Jokowi Belanja Rp 40.000 Bayar Rp 200.000, Pedagang Pasar Nagekeo Senang

Jokowi Belanja Rp 40.000 Bayar Rp 200.000, Pedagang Pasar Nagekeo Senang

Regional
Cerita Ayah Korban Erupsi Gunung Marapi: Saya Larang Dia Pergi...

Cerita Ayah Korban Erupsi Gunung Marapi: Saya Larang Dia Pergi...

Regional
Soal Salah Penyebutan Asam Folat oleh Gibran, Airlangga: Masih Banyak Forum, Akan Dibahas

Soal Salah Penyebutan Asam Folat oleh Gibran, Airlangga: Masih Banyak Forum, Akan Dibahas

Regional
Curi Gendang Sekolah untuk Judi Slot, Pria di Mataram Ditangkap

Curi Gendang Sekolah untuk Judi Slot, Pria di Mataram Ditangkap

Regional
Wasaka Internasional Stadium, Salah Satu Janji Anies saat Berkampanye di Kalsel

Wasaka Internasional Stadium, Salah Satu Janji Anies saat Berkampanye di Kalsel

Regional
Sejumlah Kades Mulai Diperiksa Polda Jateng, Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi Desa dari Provinsi

Sejumlah Kades Mulai Diperiksa Polda Jateng, Dugaan Pemotongan Dana Aspirasi Desa dari Provinsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com