LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah parfum original berharga jutaan rupiah ditemukan di dalam sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rajabasa, Bandar Lampung.
Parfum-parfum tersebut ditemukan saat aparat gabungan mengadakan razia barang terlarang di lapas tersebut pada Selasa (6/4/2021) malam.
"Razia ini dilakukan serentak dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-57," kata Kepala Lapas Rajabasa, Maizar, Selasa malam.
Maizar mengatakan, botol-botol parfum tersebut termasuk barang terlarang karena terbuat dari kaca.
"Kaca ini kalau dipecahkan bisa menjadi senjata tajam. Jadi bukan karena parfumnya, kalau botol plastik enggak apa-apa. Tapi, karena (terbuat) dari kaca, jadi disita," kata Maizar.
Baca juga: Ponsel Disembunyikan di Bawah Keramik Ditemukan dalam Penggeledahan di Lapas Pamekasan
Dari pantauan Kompas.com, setidaknya ada tiga botol parfum merek ternama di antara puluhan botol parfum yang disita petugas dari kamar sel lapas bernama resmi Lapas Kelas I Bandar Lampung tersebut.
Tiga parfum itu yakni Bleu de Chanel, Sauvage Dior, dan Milion Lucky Poco Rabane.
Ketiga parfum tersebut diperkirakan keluaran produk asli dengan melihat sejumlah ciri khususnya.
Berdasarkan hasil pencarian di internet untuk membedakan parfum produk asli atau palsu, beberapa ciri identik dengan botol parfum yang disita petugas lapas itu.
Baca juga: Razia di Lapas Kerobokan, Petugas Temukan Rokok Elektrik, Pisau, hingga Ponsel
Seperti botol parfum merek Chanel yang ditemukan di salah satu sel itu memiliki ciri identik, yakni tutup (top cap) magnetik. Seri Bleu ini berharga paling murah sekitar Rp 2 juta.
Kemudian, parfum bermerek Poco Rabane yang disita petugas memiliki nomor seri di bagian muka botol. Parfum seri Milion Lucky ini dijual paling murah sekitar Rp 1,3 juta.
Sedangkan parfum keluaran Cristian Dior seri Sauvage yang seharga paling murah sekitar Rp 2 juta, juga diperkirakan asli dari ukuran logo di bawah botol.
Maizar tidak menampik bahwa narapidana di dalam lapas bisa memiliki parfum original berharga jutaan rupiah tersebut.
"Terlepas dari asli atau tidaknya (parfum), lihat saja, di dalam (lapas) banyak bandar (narkoba). Tentu bisalah mereka beli," kata Maizar.
Selain menemukan botol parfum, dalam razia yang dilakukan sekitar 150 petugas gabungan TNI, lapas, dan Polresta Bandar Lampung itu, disita juga barang-barang lain.
Di antaranya, empat ponsel, puluhan gulungan kabel, kipas angin, tiga blender, dan puluhan hanger (gantungan baju).
"Hanger ini terbuat dari besi. Bisa dijadikan alat melarikan diri," kata Maizar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.