"Tanggal 12 Maret korban dibawa menginap di wisma dengan alasan ziarah, di tempat itu korban dirayu hingga disetubuhi," katanya.
Setelah pulang, menurut Muslih, orangtua korban merasa curiga karena sikap anaknya berubah menjadi tidak semangat mengaji, padahal sebelumnya sangat rajin.
Selain itu, korban juga sering marah-marah kepada orangtuanya dan sempat meminta dinikahkan dengan guru ngajinya.
Mendengar permintaan sang anak, menurut Muslih orangtua korban pun akhirnya menanyai lebih jauh alasannya hingga kemudian terungkap bahwa putrinya telah dicabuli.
Baca juga: Dua Siswi SMP di Grobogan Dicabuli Dukun dan Guru Ngaji
Mendengar itu, orangtua korban pun mengadukan permasalahan ini ke desa.
"Pembakarannya dilakukan secara spontan oleh warga karena kesal, sebelumnya warga memang sudah curiga," katanya.
Pelaku sendiri, menurut Muslih, telah kabur sebelum tempat mengajinya digeruduk warga. Aparat kepolisian saat ini masih memburu pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.