PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Miskar (60), petani warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, tewas usai tersambar petir di gubuk sawah Kelurahan Tisnonegaran, Selasa (6/4/2021).
Menurut Jumari (67), saksi yang juga korban sambaran petir, Miskar tak sendirian ke sawah. Miskar bersama Suraji dan Jumari saat kejadian sedang menggarap sawah.
Jumari menuturkan, selain petani, Miskar juga menjabat ketua RT di lingkungan rumahnya.
Miskar tewas tersambar petir saat tengah berteduh di gubuk sawah setelah hujan tiba-tiba turun dengan lebat.
Baca juga: ITDC Bantah Pernyataan PBB soal Adanya Pelanggaran HAM dalam Proyek KEK Mandalika
Sebelum kejadian, kata Jumari, dirinya dan kedua temannya tersebut berangkat ke sawah di waktu berbeda.
Jumari datang lebih dahulu di tempat kejadian sekira pukul 13.30 WIB. Selanjutnya, Suraji datang sambil membawa cangkul dan alat pertanian.
Satu jam kemudian, lanjut Jumari, hujan mulai turun bersamaan datangnya Miskar, yang hendak membersihkan rumput di lahan sawah yang ditanami bawang.
"Hujan tiba-tiba semakin deras. Kami bertiga langsung berteduh di gubuk di tengah sawah. Saat kami ngobrol tiba-tiba ada petir. Miskar tersambar dan langsung meninggal," kata Jumari kepada Kompas.com di rumahnya.