MEDAN, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan terhadap seorang sopir angkutan kota (angkot) yang mayatnya ditemukan di tepi Jalan Pringgan, Dusun 14, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Senin (5/4/2021) terkuak. Pelaku merupakan seorang kernet.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Selasa (6/4/2021) sore menjelaskan, tersangka berinisial FAP (41), warga Jalan Jermal VII, Kecamatan Medan Denai. Kedua kaki FAP ditembak petugas.
Dijelaskannya, tersangka diringkus oleh personel Sat Reskrim Polrestabes Medan dalam waktu 6 jam setelah penemuan jasad Junaedi. Pelaku ditangkap di wilayah Medan Barat, tepatnya di Pulo Brayan, Jalan Kol Yos Sudarso.
Tersangka, kata dia, tak lain adalah kernet korban. Identitas pelaku diketahui setelah personel Sat Reskrim tiba ke lokasi. Selanjutnya, dari keluarga korban, diperoleh informasi bahwa Junaedi merupakan sopir angkot.
"Kernetnya sempat datang ke keluarganya menyerahkan HP korban, kemudian dari informasi tersebut rekan-rekan dari Sat Reskrim segera melakukan pencarian terhadap kernetnya, dan mengamankan tersangka," ucap Riko.
Dari pemeriksaan, tersangka mengaku nekat menghabisi nyawa korban hanya karena kesal dimarahi. Selanjutnya, pelaku merencanakan untuk membunuh korban.
"Tersangka mengaku jengkel sering dimarahi korban," imbuhnya.
Saat angkot mengalami kerusakan di Jalan KL Yos Sudarso Medan, tersangka lalu mengeksekusi korban, Senin pagi sekitar pukul 01.00 WIB.
"Saat korban istirahat setelah melepas ban (angkot bocor) tersangka memukul kepala bagian belakang (menggunakan batako)," ucapnya.
Usai menghabisi nyawa korban, tersangka lalu mengemudikan angkot korban dan membuang jasad korban ke TKP.
Lalu angkot ini dibongkar oleh tersangka dan mesinnya dijual. Saat ini kita kejar penadahnya," ujar Riko.
Jasad Junaedi ditemukan dengan kondisi telentang dengan luka di kepala di Jalan Pringgan, Lingkungan 14, Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan. Saat ditemukan oleh warga, terlihat darah yang keluar masih segar.
Kepala lingkungan 14 Desa Bandar Khalifah, Wawan mengatakan dia mengetahui adanya mayat dari laporan warga.
"Kulihat di bagian wajah atas kanan ada luka, di hidungnya juga mengeluarkan darah, di bagian kepalanya, telinga juga mengeluarkan darah," katanya.
Tak hanya itu, lanjut pria berkulit sawo matang ini, ada ceceran darah di.atas aspal yang terlihat masih segar.
"Kalau diperhatikan diduga baru saja kejadian itu karena darahnya masih segar," sebutnya.
Hingga kini, warga belum mengenal siapa mayat tersebut.
"Belum juga mendapatkan kabar bahwasanya mayat tersebut adalah warganya. Saya rasa itu bukan warga saya karena hingga saat ini belum ada warga yang melapor kepada saya terkait mayat tersebut, kalau dilihat mayat tersebut sekitar umuran 50-an ke atas lah," akunya.
Baca juga: Ritual Rawat Mayat Suku Toraja di Perbatasan RI-Malaysia Beri Pesan Damai Jelang Paskah
Wawan kemudian menghubungi Bhabinkamtibmas dan Polsek Percut Sei Tuan, tak lama kemudian pihak kepolisian datang ke TKP.
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap mayat tersebut pihak kepolisian langsung membawanya ke rumah sakit," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.