Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bapenda Makassar Jelaskan soal Kekayaannya Naik Rp 80 Miliar Selama 2 Tahun

Kompas.com - 06/04/2021, 15:53 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar Irwan Adnan angkat bicara terkait kekayaannya meningkat Rp 80 miliar selama dua tahun terakhir.

Menurut Irwan, kenaikan kekayaannya selama dua tahun menjabat Kepala Bapenda Makassar karena terdapat kesalahpahaman saat pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Irwan menjelaskan, dirinya menjabat sebagai Kepala Bapenda Makassar pada tahun 2017.

Baca juga: Walkot Ungkap Ada Pejabat di Makassar Tambah Kaya Rp 80 M dalam 2 Tahun

Dari situ, kemudian melaporkan kekayaan yang dimilikinya tidak sepenuhnya.

Selanjutnya, dia kembali melaporkan LHKPN pada tahun 2019.

“Di situlah ada kesalahpahaman saat melaporkan LHKPN. Di mana pada awal saya tidak mengimput semua aset yang dimiliki istri dan keluarga. Sehingga belakangan, saya menginput kembali semua aset yang saya beserta keluarga miliki,” katanya, Selasa (6/4/2021). 

Irwan mengungkapkan, jika kekayaan yang dilaporkan uang, rumah, tanah, kendaraan dan lainnya.

Dia mengaku, harta tersebut telah lama ada sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Bapenda Makassar.

“Itu semua aset kan tiap tahun naik juga, jadi orang menilai sekian. Berbedalah nilai beberapa tahun lalu dengan sekarang, sehingga terhitung ada pertambahan nilai. Itu juga harta sudah lama ada sebelum saya menjabat Kepala Bapenda dan boleh dicek,” jelasnya.

Baca juga: Total 16 Terduga Teroris Ditangkap di Makassar, 5 Orang Perempuan

Irwan juga meminta semua pihak tidak melihat dari besaran nilai kekayaan yang dimilikinya.

"Saya sebagai penyelenggara negara ya wajib laporkan kekayaan di LHKPN dan sudah diverifikasi oleh KPK. Jadi jangan lihat besarnya dong, tapi soal integritas saya yang berani mengungkap ke LHKPN," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengungkapkan ada pejabatnya yang tambah kaya Rp 80 miliar dalam dua tahun.

Pejabat itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Makassar Irwan Adnan.

Penambahan kekayaan sebesar itu dianggap Danny, sapaan Ramdhan Pomanto, tidak wajar.

Terlebih Irwan disebut tambah kaya hingga puluhan miliar rupiah setelah menjadi pejabat.

"Wali kota saja menjabat lima tahun, tidak signifikan kenaikan kekayaannya. Apalagi ini kepala badan yang baru menjabat selama dua tahun," kata Danny saat dihubungi, Selasa (6/4/2021).

"Bukan bermaksud mencurigai, tapi secara logika tidak masuk di akal. Karena hanya menjabat dua tahun Kepala Bapenda Makassar, kenaikan kekayaannya sangat signifikan. Sedangkan wali kota tunjangannya banyak, tapi kenaikan kekayaannya tidak signifikan," sambungnya.

Dengan adanya temuan ini, Danny telah memerintahkan tim audit untuk memeriksaan dan penelusuran terkait kekayaan Irwan dan beberapa pejabat lainnya di lingkup Pemerintah Kota Makassar.

“Kita akan melakukan audit dan melakukan penulusuran. Apalagi dia masih menjabat Kepala Bapenda Makassar sampai sekarang,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com