SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga Jawa Timur mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Kepala Stasiun Metorologi Kelas I Juanda I Wayan Mustika mengatakan, wilayah Jawa Timur telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim sejak awal Maret 2021.
"Saat ini wilayah Jatim masuk pancaroba, potensi bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin perlu diwaspadai," kata Wayan saat dikonfirmasi, Selasa (6/4/2021).
Saat peralihan musim, terjadi gangguan atmosfer yang menyebabkan potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Timur.
Sehingga potensi hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari awan cumulonimbus akan mungkin terjadi.
Baca juga: Ketika Pelajar SMP Bertanya ke Wakil Bupati Trenggalek: Kapan Kami Divaksin, Pak?
Pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia juga mulai aktif, sehingga membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur.
"Hal ini yang menyebabkan adanya konvergensi atau zona pertemuan angin di wilayah Jawa Timur," ujarnya.
Kondisi tersebut juga dipengaruhi aktifnya madden julian oscillation (MJO) yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia sehingga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer di Jawa Timur.
MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektifitas udara skala besar.
"Apalagi juga muncul gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem," terang Wayan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.