Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mary Jane Habiskan Hari di Penjara Sambil Membatik, Dijual Jutaan Rupiah

Kompas.com - 06/04/2021, 13:16 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati kasus narkoba, saat ini tinggal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selama 11 tahun menunggu vonis mati, Mary Jane mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan positif.

Pada Selasa (6/4/2021) pagi, petugas gabungan melakukan sidak barang terlarang di Lapas Perempuan II B Yogyakarta.

Baca juga: Terpidana Mati Mary Jane Dipindah ke Lapas Perempuan yang Baru di Gunungkidul

Satu demi satu kamar digeledah petugas yang semuanya perempuan.

Di sela penggledahan, Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta, Ade Agustina menjelaskan salah satu warga binaannya yang cukup spesial karena menanti vonis mati yakni Mary Jane.

Menurut dia, setiap hari warga negara Filipina itu dipantau oleh petugas mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Kegiatannya dilaporkan secara berkala. Selama tinggal di Lapas, Mary jane yang sudah fasih berbahasa Jawa dan Bahasa Indonesia ini mengisi waktu dengan berbagai kegiatan.

Baca juga: Duta Besar Filipina Kunjungi Terpidana Mati Narkotika Mary Jane

Mulai dari kegiatan rohani, hingga membatik.

"Sekarang dia, sudah bisa main organ mengiringi paduan suara," kata Ade ditemui usai sidak Rabu.

Setiap hari, Mary Jane juga membatik tulis kain. Canting yang setiap hari mengambil cairan yang khas digunakan untuk membuat batik tulis.

Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, Widodo Ekatjahjana menyaksikan Mary Jane Fieasta Veloso membatik.Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma Dirjen Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, Widodo Ekatjahjana menyaksikan Mary Jane Fieasta Veloso membatik.
Sudah tak terhitung jumlah kain batik tulis yang dihasilkan wanita dua anak itu.

Harga kain batik tulis sebenarnya dijual Rp 600.000 per lembar, tetapi banyak yang membeli dengan harga di atas harga normal. Bahkan ada yang mencapai jutaan rupiah.

Pemesan dari dari berbagai kalangan mulai dari warga biasa hingga kedutaan.

"Banyak yang pesan ke saya, 'pesan batik Mary Jane dong'," kata dia.

Baca juga: Napi di Lapas Wirogunan Peringati HUT ke-72 RI, Apa Kabar Mary Jane?

Lapas Perempuan Yogyakarta tidak mengambil keuntungan dari kegiatan yang dilakukan warga binaan termasuk hasil dari batik Mary Jane.

Uang yang diterima tidak diberikan secara tunai kepada Mary Jane tetapi dalam bentuk e-money dan nantinya jika sudah siap dikirimkan kepada keluarganya di Filipina.

"Sudah sering (kirim uang)," kata Ade.

Dijelaskan, di Lapas Perempuan ada 114 warga binaan, dengan rincian yang empat orang masih berada di kepolisian DIY.

Setiap saat mereka diberi pelatihan agar nantinya jika keluar Lapas bisa mengisi kegiatan positif.

Baca juga: Ini Kondisi Terkini Mary Jane Terpidana Mati Asal Filipina

Hari ini petugas gabungan TNI, Polri, BNNP dan petugas lapas menggeledah Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Gunungkidul.

Pemindahan Warga Binaan Perempuan di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul Rabu (10/3/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Pemindahan Warga Binaan Perempuan di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul Rabu (10/3/2021)
Petugas menemukan sejumlah benda yang seharusnya dilarang masuk atau dibawa warga binaan termasuk obat-obatan biasa yang digunakan untuk mengobati keluhan-keluhan warga binaan.

Obat-obatan itu disita untuk mengantisipasi konsumsi tanpa resep. Baterai hingga pembersih lantai.

"Kami baru saja melakukan pindahan, bukan berarti tidak tertib juga. Tetapi teman-teman pengamanan juga adaptasi terhadap pengaturan pengamanan tapi itulah warga binaan," kata Ade.

Baca juga: Nyanyikan Indonesia Raya, Mata Terpidana Mati Mary Jane Berkaca-kaca

Mary Jane sempat akan menghadapi eksekusi dan dipindahkan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 24 April 2015.

Saat hampir dieksekusi, ada penundaan karena waktu itu Kepolisian Filipina tengah menyelidiki kasus hukum yang diduga menjebak Mary Jane.

Mary Jane kembali ke Yogyakarta 29 April 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com