Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sumberbeji Bagian dari Tata Kota Kerajaan Majapahit? Ini Jawaban Arkeolog

Kompas.com - 06/04/2021, 06:00 WIB
Moh. Syafií,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Ekskavasi situs petirtaan kuno di Sumberbeji, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, telah selesai dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), akhir 2020.

Meski demikian, interpretasi utuh terhadap keberadaan situs megah di sebelah barat agak ke selatan dari wilayah Cagar Budaya Nasional Trowulan ini belum bisa dimunculkan para arkeolog.

Baca juga: Petirtaan Kuno Era Majapahit di Sumberbeji Jombang Didaftarkan Jadi Cagar Budaya

Menurut Wicaksono, arkeolog BPCB Jawa Timur, struktur bangunan petirtaan kuno di Sumberbeji menampilkan sisi kemegahan dan gaya arsitekturnya luar biasa.

Berdasarkan struktur bangunan serta berbagai temuan benda purbakala selama ekskavasi, sangat kecil kemungkinannya petirtaan itu dibangun oleh rakyat biasa ataupun saudagar di masa lalu.

Baca juga: Bata Kuno di Sendang Sumberbeji Diduga untuk Lindungi Sumber Mata Air

Namun, periode pembangunan petirtaan serta fungsinya di masa lalu masih dalam penelitian dan kajian arkeolog.

"Dilihat dari struktur petirtaan, sangat kecil kemungkinannya dibangun oleh rakyat biasa ataupun saudagar. Indikasi kuatnya ini milik kerajaan," kata Wicaksono kepada Kompas.com, Sabtu (27/3/2021).

Di antara pertanyaan yang kini masih ditelusuri jawabannya adalah apakah Petirtaan Sumberbeji merupakan bagian dari tata kota Kerajaan Majapahit?

Wicaksono yang dalam beberapa tahun terakhir menangani berbagai temuan benda purbakala di Jawa Timur itu kemudian menyampaikan dugaannya bahwa petirtaan kuno di Sumberbeji Jombang menjadi bagian dari tata kota.

Menurut Wicaksono, petirtaan megah dengan gaya arsitekturnya yang luar biasa tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk berdiri sendiri.

Dugaan dia, di sekitar Petirtaan Sumberbeji dulunya adalah kawasan yang dihuni bangsawan atau keluarga raja. Keberadaannya di masa lalu juga merupakan bagian dari tata kota kerajaan.

"Kalau di sini ada petirtaan semegah ini, maka kemungkinan keberadaannya tidak sendiri. Ada banyak kemungkinan, termasuk kemungkinan keberadaannya sebagai bagian dari tata kota," ulas Wicaksono.

Berdasarkan struktur petirtaan, Wicaksono menduga ada misteri besar di baliknya. Misteri itu perlu dikulik lebih mendalam untuk menemukan interpretasi utuh.

Apalagi, tak jauh dari petirtaan kuno di Sumberbeji, terdapat struktur bata kuno di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro dan Situs Kedaton di Kecamatan Diwek.

Kedua situs tersebut lokasinya berada di sisi barat agak ke utara dari Situs Sumberbeji, berjarak sekitar 3 kilometer.

Kemudian pada jarak yang kurang lebih sama, terdapat Situs Candi Arimbi di wilayah Kecamatan Bareng, di sisi tenggara dari Situs Petirtaan Sumberbeji.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com