Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syam Organizer Yogyakarta Tidak Terdaftar sebagai Lembaga Amil Zakat di Kemenag

Kompas.com - 05/04/2021, 17:23 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kota Yogyakarta memastikan kantor Syam Organizer yang kemarin digeladah Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak tercatat sebagai lembaga amil zakat (LAZ).

Dalam keterangan websitenya, Syam Organizer merupakan lembaga penggalang donasi publik dan dana sosial sejak tahun 2013.

Kepala Kanwil Kemenag Kota Yogyakarta Nur Abadi mengatakan, pihaknya dikejutkan dengan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88.

"Belum itu (terdaftar), kita kaget selama ini tidak ada laporan dari siapa pun dan kelihatannya memang tertutup," ujarnya dihubungi wartawan, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Densus 88 Geledah Sebuah Kantor di Yogyakarta, Petugas Sita Komputer hingga Kaleng Donasi

Pihaknya juga tidak mendapatkan laporan oleh warga sekitar terkait kegiatan Syam Organizer.

"Enggak ada sama sekali, kemudian ketika kami minta dari KUA bahkan Pak RT saja enggak tahu. Melihat sering ada orang datang tapi enggak tahu," ujar dia.

Sementara itu, Kasi Kanwil Kemenag DIY Misbahrudin menegaskan, Syam Organizer tidak terdaftar di Kemenag.

"Jadi di kami Se-DIY ada 41 amil atau organisasi pengelola zakat. 6 itu Baznas, 1 Baznas DIY. Kemudian yang 5 Baznas kabupaten kota. Kemudian yang 35 itu lembaga amil zakat (LAZ). Dari 35 itu yang sudah berizin ada 29. Jadi yang belum berizin tinggal 6. Di data kami yang masang kotak infaq di data kami tidak ada," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah sebuah kantor di Jalan Suryodiningratan RT 030 RW 008, Kampung Kumendaman, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Baca juga: Densus 88 Gelar Operasi di DIY, Sultan HB X: Saya Malah Senang

Ketua RT 030 RW 008, Kampung Kumendaman, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Setyo Karjono mengatakan, pihak Densus 88 datang ke wilayahnya sekitar pukul 13.00 WIB.

Penggeledahan itu selesai dilakukan sekitar pukul 18.00 WIB.

"Mereka kesini memperkenalkan diri dari Densus 88, istilahnya kula nuwun (permisi) saat datang menggunakan pakaian bebas. Lalu saya diminta untuk melihat kegiatannya," kata Setyo saat ditemui di rumahnya, Minggu (4/4/2021).

Setyo tak tahu persis barang apa saja yang dibawa petugas Densus 88. Ia hanya melihat beberapa dokumen, peralatan kantor, komputer, laptop, dan kaleng donasi.

Untuk mengangkut barang-barang tersebut pihak Densus 88 harus menggunakan truk.

"Banyak dokumen-dokumen, peralatan kantor, komputer, laptop, dan kaleng donasi dari ruangan-ruangan kantor. Saya kurang tahu dalamnya, semacam brosur-brosur banyak, jadi lebih pada kaitan dengan keagamaan. Serta juga berupa dokumen keuangan dana-dana," jelasnya.

Terdapat dua penjaga saat tim Densus 88 menggeledah kantor tersebut. Penjaga tersebut diminta menunjukkan ruangan yang ada di kantor.

"Ada dua penjaga disuruh menunjukkan ruangan siapa saja yang ada. Kalau kedua orang itu ikut diamankan atau tidak saya kurang tahu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com