Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kerajaan Majapahit: Pendiri, Puncak Kejayaan, hingga Pemberontakan

Kompas.com - 05/04/2021, 17:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit banyak dijumpai di daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, berbagai benda purbakala yang banyak ditemukan di kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, membuktikan keberadaan dan eksistensi Kerajaan Majapahit di masa lampau.

Baca juga: Berdiri pada Abad Ke-13, Ini Sejarah Kerajaan Majapahit dan Pendirinya

Majapahit bukan sekedar mitos ataupun dongeng. Jejak arkeologis membuktikan bahwa Majapahit pernah ada di wilayah nusantara, tumbuh sebagai negara besar dan maju, serta mampu membangun peradaban.

Baca juga: Mengapa Arkeolog Yakin Situs Kumitir merupakan Istana Menantu Pendiri Kerajaan Majapahit?

"Berdasarkan bukti arkeologis, Majapahit memang ada, bahkan bukan sekedar pernah ada. Majapahit merupakan negara besar dan memiliki peradaban maju," kata Wicaksono kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Tribuwana Tunggadewi, Pembuka Jalan Majapahit Menuju Puncak Kejayaan

Berbagai catatan sejarah mengungkapkan, Kerajaan Majapahit berdiri pada akhir akhir abad ke-13, memasuki puncak kejayaan pada abad ke-14, dan diperkirakan runtuh pada abad ke-16.

Baca juga: Sejarah Hidup Gajah Mada dan Perjuangannya

Raja pertama Majapahit adalah Raden Wijaya, bergelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana. Pendiri Kerajaan Majapahit itu memerintah pada 1293 masehi hingga 1309 masehi.

Puncak kejayaan Majapahit terjadi saat kerajaan itu dipimpin Hayam Wuruk, cucu dari Raden Wijaya. Dia memerintah pada 1350 masehi hingga 1389 masehi, didampingi Patih Gajah Mada.

Namun, sebelum Majapahit mencapai puncak kejayaan, berbagai gejolak melanda kerajaan itu saat awal berdiri. Raden Wijaya di awal dia memimpin Majapahit, mengalami beberapa kali peristiwa pemberontakan.

Dikutip dari buku "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit", karya Prof Dr Slamet Muljana (2005), peristiwa pemberontakan pertama di Kerajaan Majapahit dilakukan oleh Rangga Lawe.

Putra Wiraraja itu memberontak karena tidak puas dengan keputusan Raden Wijaya dalam mengangkat pejabat kerajaan.

Pada awal memimpin Majapahit, Raden Wijaya mengangkat Nambi sebagai patih amangku bumi di Kerajaan Majapahit.

Menurut Rangga Lawe, peran dan jasa Nambi saat peperangan untuk mendirikan Kerajaan Majapahit, tidak sebanding dengan jabatan tinggi sebagai patih amangku bumi.

"Lawe agak kecewa bahwa yang menjadi patih amangku bumi di Kerajaan Majapahit bukannya Lembu Sora atau ia sendiri, tetapi Nambi," tulis Slamet dalam bukunya.

Peristiwa pemberontakan Rangga Lawe tidak disebut dalam Negerakretagama. Dalam pararaton hanya disinggung saja dan diberi tarikh tahun saka Kuda Bhumi Paksaning Wong:1217 atau tahun masehi 1295.

Pemberontakan di awal Majapahit berikutnya terjadi pada tahun saka 1222 atau tahun masehi 1300.

Pemberontakan itu dilakukan oleh Lembu Sora, bawahan setia Raden Wijaya sejak runtuhnya Kerajaan Singasari.

Pemberontakan oleh Lembu Sora masih terkait dengan pemberontakan yang dilakukan Rangga Lawe, lima tahun sebelumnya.

Selain pemberontakan selama masa kepemimpinan Raden Wijaya, peristiwa pemberontakan juga terjadi saat Majapahit dipimpin oleh Jayanegara. Jayanegara menjadi raja Majapahit pada 1309 masehi hingga 1328 masehi.

Di masa Jayanegara memerintah Majapahit, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Nambi dan Wiraraja. Pemberontakan itu berhasil dipadamkan pada tahun saka 1238 atau tahun masehi 1316.

Pemberontakan berikutnya, dilakukan oleh Semi dan Kuti pada tahun saka 1240 dan 1241 atau tahun masehi 1318 dan 1319. 

Sembilan tahun kemudian, terjadi peristiwa penikaman yang dilakukan oleh Tanca kepada Prabu Jayanegara. Akibat tikaman dari tabib istana tersebut, Jayanegara meninggal dunia di dalam istana pada tahun saka 1250 atau tahun masehi 1328.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com