Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Sekolah Reyot di Perbatasan RI-Timor Leste Berubah di Tangan Prajurit

Kompas.com - 05/04/2021, 15:04 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Wajah Frederikus Simau Obe langsung berubah. Lelaki paru baya itu menarik napas panjang saat melihat mega hitam bergelayut di angkasa pertanda sebentar lagi akan turun hujan.

Kepala SDN Manune itu langsung menghentikan proses kegiatan belajar mengajar yang dihadiri 12 murid kelas VI.

Frederikus bergegas meminta semua murid memindahkan kursi dan meja ke sudut ruangan kelas bagian belakang.

Baru dua meja dan kursi dipindahkan, hujan pun turun deras menembus atap sekolah hingga mendarat mulus di lantai sekolah yang masih beralaskan tanah.

Tak banyak yang bisa dilakukan Frederikus dan muridnya, selain pasrah dan mencari tempat perlindungan yang lebih aman, sembari menunggu hujan reda.

Percikan air hujan dari atap sekolah yang bocor membasahi pakaian mereka. Sorot mata Frederikus memandang tajam ke seisi ruangan, seolah-seolah ingin membingkai wajah para murid sehingga bisa terlindungi.

Setelah menunggu lebih dari setengah jam, hujan pun berangsur reda. Namun, di dalam ruang kelas penuh dengan genangan air, sehingga hari itu Frederikus terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar.

Dia mengizinkan muridnya untuk kembali ke rumah masing-masing dan tak lupa memberi tugas untuk dikerjakan.

Kondisi ini sudah berlangsung lama sejak tahun 2016 lalu.

Sekolah tempat ia mengajar memiliki panjang tujuh meter dan lebar empat meter, dengan konstruksi bangunan darurat alias reyot. Atapnya terbuat dari daun lontar yang sebagian besar telah bolong.

SDN Manune di Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, setelah diperbaiki dalam kegiatan TMMD ke-110 2021.KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE SDN Manune di Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, setelah diperbaiki dalam kegiatan TMMD ke-110 2021.

Dinding berasal dari pelepah daun gewang yang dikeringkan kemudian disusun rapi. Tiang penyangganya juga berupa kayu jati, dicampur sebagian kayu johar yang sudah mulai rusak dimakan rayap.

Terdapat enam ruangan kelas dan satu ruang guru, hanya disekat dengan bilah bambu dan juga kayu sebagai pembatas.

Di beberapa sudut ruangan tampak dinding yang sudah keropos dan bolong hingga nyaris ambruk.

SDN Manune berada di Desa Motadik, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Sekolah reyot itu berjarak 90 kilometer arah timur laut dari Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara. Waktu tempuh mencapai dua jam dengan perjalanan darat melintasi jalan negara yang menghubungkan Indonesia dan Timor Leste.

Baca juga: Diterjang Badai Siklon Tropis Seroja Selama 9 Jam, Sejumlah Bangunan di Kota Kupang Rusak

Kondisi jalan negara yang mulus, rupanya tak semulus wajah SDN Manune. Sekolah itu dibangun pada 2014 secara swadaya oleh orangtua murid dan masyarakat setempat.

Jumlah murid dari kelas I hingga kelas VI sebanyak 76 orang. Sedangkan guru termasuk kepala sekolah sebanyak enam orang.

Dari jumlah itu, dua guru aparatur sipil negara (ASN), tiga guru kontrak daerah, dan satu tenaga honorer komite sekolah.

"Inilah keadaan sekolah kami. Kalau musim hujan kami sangat susah untuk mengajar karena semua ruangan kelas penuh genangan air," ungkap Frederikus kepada Kompas.com, pertengahan Maret 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com