Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggalnya Komandan Brimob Mengentak Keluarga, Sempat Tak Percaya Almarhum Berpulang

Kompas.com - 05/04/2021, 13:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kabar meninggalnya Iptu LT, Komandan Kompi (danki) Batalyon A Satuan Brimob Polda Maluku membawa duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Tangis haru pecah saat keluarga Iptu LT yang berada di Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat mendengar kabar duka tersebut.

Baca juga: Duduk Perkara Komandan Brimob Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Positif Covid-19 dan 2 Kali Masuk RS

"Kami keluarga sempat tidak percaya mendengar kabar duka ini," kata James Tenine, kakak kandung Iptu LT kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Sebelum Komandan Brimob Meninggal, Istrinya Sempat Lihat Almarhum Terbaring di Sofa dalam Kondisi Lemas

James mengatakan, kabar yang mereka terima sangat mengentak. Ini karena kondisi almarhum selama ini sangat sehat dan tidak pernah mengeluhkan ada masalah pada kesehatannya.

Menurut James kepergian adiknya secara mendadak itu merupakan pukulan bagi keluarga.

Meski begitu keluarga harus menerima kenyataan meski dirasakan sangatlah berat.

"Jujur saja keluarga masih berat menerima kenyataan ini, tapi mau bagaimana lagi ini sudah jalannya kita harus terima dengan ikhlas," katanya.

Almarhum meninggal dunia di rumahnya di Ambon pada Minggu (4/4/2021) pagi Pukul 7.00 WIT.

Sebelum meninggal LT sempat mengalami sesak napas pada Sabtu (3/5/2021) malam.

James menuturkan pihak keluarga baru mendapat kabar meninggalnya LT dari Kota Ambon pada Pukul 12.00 WIT.

Saat mendengar duka itu, pihak keluarga di Kairatu langsung menyiapkan makam untuk almarhum.

Berbagai perlengkapan pemakaman juga ikut disiapkan keluarga. Sayangnya makam yang telah digali keluarga tidak bisa digunakan.

Pihak keluarga mendapar kabar bahwa LT harus dimakamkan secara protokol Covid-19 karena berdasarkan hasil PCR almarhum terkonfirmasi positif corona.

"Itu yang membuat kami sedih, padahal kita sudah gali kubur di sini. Kami sejujurnya sangat kecewa karena informasi dari Ambon kita dapat sudah siang padahal adik saya meninggal sejak pagi," ungkapnya.

Pihak keluarga sangat kecewa karena pihak yang mengurus jasad almarhum tidak memberi informasi sejak awal.

Keluarga juga sangat sedih karena mereka tidak bisa melihat LT untuk yang terakhir kali.

"Kalau infonya dari pagi kita bisa carter speedboat, tapi ini sudah siang. Lalu yang buat kita sedih itu karena tidak bisa melihat almarhum," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Komandan Kompi Batalyon A Satuan Brimob Polda Maluku Iptu LT meninggal dunia pada Minggu (4/4/2021).

Korban meninggal dunia setelah sempat mengalami sesak napas pada Sabtu malam.

Sebelumnya, korban yang mengikuti vaksinasi massal di lapangan upacara Polda Maluki pada 30 Maret pekan lalu sempat mengalami meriang setelah disuntik vaksin AstraZeneca. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com