Konsep wisata Gayo Coffee Trail atau Gayo Culture Trail itu sebenarnya sudah dimulai oleh pelaku wisata di Datiga.
Untuk itu, Reza mengatakan, Kemenparekraf bersama Dinas Pariwisata Aceh, Aceh Tengah dan Bener Meriah, ingin memperkuat upaya pengembangan sektor pariwisata di dua kabupaten itu.
Reza mengatakan, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pariwisata di Indonesia saat ini semakin berkembang dan semakin maju.
Kemenparekraf menganggap Gayo harus punya segmentasi khusus dan patut untuk dikembangkan melalui Gayo Coffee Trail.
"Kami bersama Dinas Pariwisata Provinsi Aceh, Aceh Tengah dan Bener Meriah, berupaya untuk pengembangan wisata di Gayo sebagai bagian dari gerakan kepariwisataan," kata dia.
Gayo Coffee Trail akan mendorong berbagai titik lokasi di Datiga, yang menempatkan kopi sebagai bumbu wisata di samping panorama alam yang indah.
Melalui konsep ini, masyarakat setempat bisa membuat kopi semakin menarik, mulai dari penanaman hingga diolah secara tradisional dan maupun modern.
"Wisatawan Gayo Coffee Trail akan terlibat dalam pengalaman wisata yang menarik. Kita akan menggandeng asosiasi tour and travel di Aceh, karena mereka yang bisa menjual ini," papar Reza.
Untuk saat ini, menurut Reza, Kemenparekraf berkomitmen untuk mengembangkan wisata kopi di Aceh.
"Kita sudah menelusuri sejumlah jalur seperti Bur Telege, Pantan Terong, pabrik kopi dan perkebunan kopi, serta sejumlah kafe," kata dia.
Penyusunan konsep Gayo Coffee Trail atau Gayo Culture Trail akan dimulai sejak 2021.
Konsep ini diharapkan memperkuat gairah pariwisata di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.