TAKENGON, KOMPAS.com - Potensi wisata di Dataran Tinggi Gayo (Datiga), Aceh, khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, menjadi perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sebab, kawasan Datiga dinilai memiliki potensi alam dan budaya yang dapat mendukung berkembangnya pariwisata nasional.
Hal itu dikatakan Direktur Kelembagaan Kemenparekraf Reza Fahlevi kepada Kompas.com, usai mengikuti sebuah kegiatan dengan pelaku pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah, Jumat (3/4/2021).
"Pariwisata di Gayo punya potensi luar biasa, terutama dari sisi alam dan budayanya. Tapi tadi kita diskusi dengan teman-teman komunitas, pemerintah dan pelaku pariwisata di Dataran Tinggi Gayo. Pertama kita ingin tahu kekuatan utama wisata Gayo itu di mana, yang membuat kita unik, diferensiasi dan layak jual secara intenasional," kata Reza di sebuah kafe di Takengon, Jumat.
Baca juga: Rasakan Cita Rasa Kopi Gayo dengan Suasana Rumahan di Takengon
Berdasarkan hasil diskusi itu, menurut Reza, ide yang muncul adalah kopi.
Sebab, kopi merupakan tulang punggung masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
"Kopi memang paling kuat, karena menjadi bagian hidup dan aktivitas sehari-hari masyarakat di Datiga yang berkualitas internasional, dikuatkan alam dan sisi budaya," ujar Reza.
Ia menyebutkan, diperlukan sebuah upaya untuk terus meningkatkan nilai jual pariwisata di Datiga.
Salah satu yang bisa dikembangkan adalah wisata kopi.
"Jika berbicara danau, Danau Laut Tawar punya saingan di Indonesia, air terjun juga. Tapi kalau kopi Gayo, itu menjadi potensi terkuat," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Aceh itu.
Baca juga: Film Filosofi Kopi: Aroma Gayo, Rahung Nasution: Kopi Gayo Menarik Sejak Zaman Kolonial
"Kami menawarkan Gayo Coffee Trail atau Gayo Culture Trail. Untuk itu kita perlu menganalisa impresi pasar terhadap minat pariwisata kopi, kita gali cerita rakyat tentang kopi, wisatawan akan ditawarkan wisata culture experience," kata Reza.