Kadinkes Banten Bantah Penambahan Kasus Corona Mencapai 3.000, Ini Faktanya

SERANG, KOMPAS.com -  Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti membantah informasi yang menyebut bahwa penambahan kasus Covid-19 mencapai 3.501 orang hingga Minggu (4/4/2021).

Berdasarkan data yang masuk dari kabupaten/kota, penambahan kasus terkonfirmasi positif pada 4 April 2021 sebanyak 103 orang.

Ati merinci, 103 kasus itu penyebarannya dari Kota Tangerang Selatan sebanyak 38 orang; Kabupaten Tangerang 26 orang; dan Kota Tangerang 23 orang.

Kemudian, Kabupaten Lebak 7 orang; Kabupaten Serang 5 orang; dan Kota Cilegon 4 orang.

"Jadi total kasus per 4 April sebanyak 43.838 orang, dengan rincian 40.525 pasien sembuh, 1.149 meninggal dan 2.164 orang dirawat," kata Ati kepada wartawan, Senin (5/4/2021).

Baca juga: UPDATE: 6.731 Kasus Baru Covid-19, Banten Tertinggi dengan 3.501

Untuk data per daerah, Kota Tangsel menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 9.827 kasus.

Jumlah itu terdiri dari 501 orang masih dirawat, 8.954 sembuh dan 372 orang meninggal.

Kemudian Kabupaten Tangerang sebanyak 9.710 kasus, terdiri dari 368 dirawat, 9.131 sembuh dan 211 meninggal.

Kota Tangerang tercatat 8.318 kasus positif, terdiri dari 258 dirawat, 7.898 sembuh, 163 meninggal.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Banten Melonjak akibat Data Lama Ikut Masuk

Selanjutnya Kota Cilegon, 5.227 kasus positif dengan rincian 125 masih dirawat, 4.940 sembuh dan 162 meninggal.

Kabupaten Serang 3.389 kasus, terdiri dari 101 masih aktif atau masih dirawat, 3.195 sembuh dan 93 meninggal.

Kabupaten Lebak 3.115 kasus, terdiri dari 212 masih dirawat, 2.846 sembuh dan 57 meninggal dunia.

Untuk Kota Serang sebanyak 2.268 kasus, terdiri dari 416 dirawat, 1.799 sembuh, 54 meninggal dunia.

Kemudian di Kabupaten Pandeglang ada 1.982 kasus, terdiri dari 183 dirawat, 1.763 sembuh, dan 37 meninggal.

Sebelumnya, Satuan Gugus Tugas Covid-19 Banten mencatat kasus baru Covid-19 sebanyak 3.501 orang.

Penambahan kasus itu disebut menjadi yang tertinggi di Indonesia pada 4 April 2021.

Menurut Ati, penyebab lonjakan angka itu karena data yang lama saat ini baru dimasukan ke aplikasi New All Record (NAR) oleh Kementerian Kesehatan.

"Data lama di Banten baru ter-input di aplikasi NAR pusat dalam minggu ini. Sehingga seolah kasus di Banten naik signifikan," ujar Ati.

Menurut Ati, selama ini terjadi perbedaan data kasus Covid-19 antara data di Kemenkes dengan data di Banten.

Namun, mulai 30 Maret 2021, Kemenkes mulai melakukan sinkronisasi data antara data di daerah dengan pusat.