Pada awal Pandemi Covid-19, Endang memberanikan diri menyewa toko kecil di Jalan Abdul Latif, Cijawa, Kota Serang.
Nama Ayam Geprek Dewek dipilih Endang untuk serius di bisnis kuliner.
Tak disangka, masa pandemi membuat ayam gepreknya diminati dan setiap hari habis.
Harga yang murah hanya Rp10.000 sudah dengan nasi membuat masyarakat mencarinya.
Apalagi, di saat pandemi kebutuhan masyarakat akan makanan cepat dicari melalui ojek online.
Sehingga, Endang pun menghasilkan cuan berlipat untuk menghidupi dirinya dan keluarga.
"Saya tangkap peluang di saat masyarakat di rumah saja pada awal pandemi, kan butuh makanan 24 jam," ujar Endang.
Baca juga: Dari Hobi Jadi Rezeki, Sambal Kemasan Heni Tembus Ritel Modern, Omzet Ratusan Juta
Kini, Endang melebarkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang baru sampai empat cabang.
Awalnya hanya dua karyawan, kini sudah mempunyai 30 orang karyawan.
"Omzet perharinya sekarang itu Rp 15 juta sampai Rp 20 juta. Itu sudah bersih, sudah dipotong gaji karyawan, karena kita harian," ungkap Endang.
Kini, berkat kerja keras dan pantang menyerah dengan keadaan, Endang sudah bisa membeli kendaraan, serta menafkahi ibu dan adik-adiknya.
"Sekarang lagi merintis membuka cabang di Karawang, Bekasi. Saya target tahun ini membuka 10 cabang baru, setiap bulan satu cabang," harapnya.
Baca juga: Tips Usaha Minuman Kekinian, Harga Mulai Rp 5.000, Omzet Per Bulan Bisa Rp 60 Juta (2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.