Sementata itu, Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan mengatakan, sedikitnya kurang lebih 800 warga mengungsi menyusul banjir bandang yang terjadi pada Jumat sore.
Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumah mereka terendam air dengan ketinggian 50 sentimeter hingga dua meter setelah hujan deras yang mengguyur cukup lama.
"Diperkirakan korban mengungsi sebanyak 800 lebih jiwa. Mereka mengungsi di masjid-masjid dan rumah keluarga yang tidak terdampak banjir, namun sebagian warga sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Bambang saat ditemui di kantor BPBD setempat.
Sementara itu, pemerintah memastikan bahwa bantuan logistik untuk korban banjir yang tersebar di empat Kecamatan tercukupi.
Bahkan, bantuan masih saja terus berdatangan dari berbagai pihak seperti sumbangan dari donatur, warga, maupun pengusaha yang peduli atas musibah tersebut.
"Di tempat pengungsian termasuk warga yang bertahan di rumah pasti setiap hari kami drop bantuan berupa beras, mi instan dan nasi bungkus, air mineral serta pakaian hangat, kelengkapan bayi dan keperluan rumah tangga lainnya. Bantuan juga berasal dari relawan, warga dan para dermawan," ujarnya
Ia menyatakan, secara keseluruhan banjir yang melanda Kabupaten Bima sudah surut, namun menyisakan genangan di sejumlah titik.
"Sampai hari ini memang ada genangan di beberapa titik, seperti beberapa desa di Kecamatan Woha dan Bolo," ujar Bambang
Lambatnya tingkat penyusutan air di wilayah terdampak terutama di bantaran sungai karena berada di dataran rendah, sehingga air cenderung lambat untuk surut.
Baca juga: Sederet Fakta Banjir Bandang di Bima, Rumah Hanyut hingga Warga Bertahan di Atap
Untuk menanggulangi genangan di permukiman tersebut, BPBD telah mempersiapkan peralatan untuk menguras air yang menggenangi perkampungan.
"Di beberapa lokasi itu memang perkampungan yang berada di dataran rendah, sehingga perlu dilakukan upaya penyedotan guna mengurangi volume air," tuturnya.
Baca juga: Banjir Landa Kabupaten Bima, Ibu Hamil dan Anak 5 Tahunnya Bertahan di Atap Rumah
Ia mengatakan, proses penyedotan air dilakukan menggunakan mesin pompa. Setelah disedot, air dibuang ke aliran sungai yang ada di sekitar lokasi banjir.
"Semua peralatan sudah kita siapakan. Insya Allah, petugas akan segera melakukan penyedotan di lokasi banjir, terutama di titik-titik yang berada di sekitar sungai," ucapnya.
Selain itu, BPBD terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan pasca-banjir.
Pemerintah Kabupaten Bima juga telah membuka dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum warga korban bencana banjir selama tiga hari ke depan.