Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terbukti Aniaya Satwa Langka Simpai, BKSDA Sebut 6 Orang Murid Padepokan Silat Justru Berniat Menolong

Kompas.com - 04/04/2021, 17:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Enam orang pria ditangkap polisi usai video dugaan penganiayaan terhadap satwa langka simpai di Sumatera Barat viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak simpai seperti sedang dianiaya dan para remaja tersebut tertawa terbahak-bahak.

Namun yang sebenarnya terjadi tidak seperti yang dibayangkan. Enam pria tersebut kemudian dilepas oleh kepolisian.

Baca juga: Sekelompok Remaja Siksa Satwa Langka Sambil Terbahak-bahak, Pelaku Bisa Terancam 5 Tahun Penjara

Jeritan simpai membuat tertawa

Enam orang mulanya ditangkap dengan dugaan penganiayaan terhadap satwa langka. Mereka rupanya adalah murid-murid padepokan silat.

Mereka berenam dianggap memiliki peran berbeda-beda, yakni MR (15) memegang ekor simpai, HF (32) memegang karung, TPT (16) dan JM (45) terlihat berdiri di video, A (17) perekam video, dan RM (18) yang menyebar video.

Dalam pemeriksaan, enam pria itu tidak terbukti menganiaya, bahkan mereka justru menolongnya.

Saat mereka hendak menolong simpai yang jatuh dari pohon, reaksi simpai justru menjerit dan membuat mereka tertawa.

"Mereka berniat menolongnya, tapi simpai bereaksi menjerit sehingga mereka tertawa seolah-olah menikmati kejadian itu," kata Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (4/4/2021).

Baca juga: 6 Pria yang Diduga Menyiksa Satwa Langka Dibebaskan, BKSDA: Mereka Menolong Simpai yang Terluka

 

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Alasan masukkan ke karung

Simpai juga sempat masuk ke air dan kemudian dimasukkan oleh para pria itu ke dalam karung.

Ternyata mereka membawa simpai ke padepokan silat untuk diobati.

Menurutnya, kejadian itu sebenarnya sudah berlangsung hampir tiga bulan yang lalu.

"Mereka ini murid-murid padepokan silat. Setelah diobati, Simpai itu kemudian dilepas kembali. Kejadiannya pada 14 Januari 2021," kata Ade.

Baca juga: BKSDA Sumbar Sebar Pengumuman untuk Cari Sejumlah Remaja yang Siksa Satwa Langka Simpai hingga Menjerit-jerit

Video sempat viral

Video yang direkam di Nagari Tambangan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Data, Sumatera Barat itu sempat viral.

Video antara lain diunggah akun instagram @jakartaanimalaidnetwork.

Tampak dalam video sejumlah remaja laki-laki seolah menyakiti satwa langka itu dengan menarik-narik ekornya.

Simpai terlihat menjerit lalu masuk ke sungai. Melihat tingkah simpai, remaja itu terlihat tertawa hingga tampak seperti menyiksanya.

Setelah kejadian tersebut BKSDA Sumbar pun kemudian melakukan penelusuran dan mencari para pria dalam video itu.

Namun mereka kemudian dilepas karena tidak terbukti melakukan penganiayaan terhadap satwa dilindungi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Dheri Agriesta, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com