Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Kaget Lihat Iptu LT Terbaring di Sofa dan Meninggal, 5 Hari Sebelumnya Disuntik Vaksin AstraZeneca dan Alami Sesak Napas

Kompas.com - 04/04/2021, 16:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Istri seorang komandan kompi di Satuan Brimob Polda Maluku terkejut lantaran melihat suaminya terbaring lemas di sofa.

Ketika dibawa ke rumah sakit, rupanya sang suami berinisial Iptu LT itu telah meninggal dunia.

Lima hari sebelum meninggal dunia, Iptu LT sempat mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca.

Namun, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menyatakan, Iptu LT tidak bisa disebut meninggal karena vaksin.

"Yang jelas sekali lagi, kita tidak bisa bilang ini karena vaksin," ujar dia.

Kini Roem mengaku masih melakukan penelusuran terhadap penyakit yang dialami Iptu LT.

"Kalau soal riwayat penyakit saya tidak tahu kita masih menelusurinya," katanya.

Baca juga: Usai Divaksin, Komandan Brimob Meriang, Sembuh, Sesak, lalu Meninggal

Vaksinasi massal

Ilustrasi vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19, vaksin virus corona. Vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin babi dalam pembuatannya. MUI nyatakan vaksin ini halal.SHUTTERSTOCK/Elzbieta Krzysztof Ilustrasi vaksin AstraZeneca, vaksin Covid-19, vaksin virus corona. Vaksin AstraZeneca menggunakan tripsin babi dalam pembuatannya. MUI nyatakan vaksin ini halal.
Roem menjelaskan, mulanya Iptu LT mengikuti vaksinasi massal Covid-19 pada tanggal 30 Maret 2021.

Dia mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca di Lapangan Upacara Polda Maluku di kawasan Tantui.

Keesokan hari usai menjalani penyuntikan, Iptu L mengaku meriang.

"Jadi tanggal 30 kemarin itu korban ikut vaksinasi, besoknya tanggal 31 korban alami meriang," kata Roem.

Baca juga: Dikira Kerja Jadi Sopir, Suami Ditangkap Densus 88, Tinggalkan Cicilan Utang Rp 1,5 Juta Per Bulan ke Istri yang Tak Bekerja

 

Ilustrasi medical formSHUTTERSTOCK Ilustrasi medical form
Dinyatakan tak ada penyakit apa-apa, membaik dan sesak napas

Kondisi itu membuat Iptu LT dan istrinya pergi ke rumah sakit.

Ketika memeriksakan diri, petugas medis menyatakan tidak ada penyakit apa-apa pada tubuh Iptu LT.

Namun petugas memberinya obat.

Kondisi Iptu LT sempat membaik usai mengonsumsi obat tersebut.

"Saat diperiksa tidak ada penyakit apa-apa lalu korban diberi obat. Setelah itu korban minum lalu sembuh lagi seperti biasa," tutur Roem.

Tapi sekitar lima hari kemudian, Iptu LT mengeluh sesak napas.

Baca juga: Dikirimi Bantuan Uang Jokowi, Istri Terduga Teroris Ini Tak Punya Pekerjaan, Urus Bayi dan Bayar Cicilan Rp 1,5 Juta Per Bulan

Terbaring di sofa, meninggal

ilustrasi meninggal duniaSHUTTERSTOCK/SFM_PHOTO ilustrasi meninggal dunia
Pada Minggu (4/3/2021) pagi atau sekitar lima hari usai disuntik vaksin, sang istri melihat suaminya terbaring lemas di sofa.

Dia kemudian membawa Iptu LT ke rumah sakit.

Namun, ternyata Iptu LT dinyatakan tak bernyawa.

"Memang sempat sesak napas tadi malam jam 12 lalu tadi pagi istrinya lihat suaminya sudah terbaring di sofa, lalu dibawa ke rumah sakit, ternyata sudah meninggal," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com