KOMPAS.com - Bencana banjir dan longsor menerjang Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021) dini hari.
Menurut keterangan Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Alfonsus H Betan, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah korban.
"Ada sekitar 40 rumah yang tertimbun longsor, dan ada kurang lebih 100 warga di kecamatan itu dilaporkan keluarganya hilang diduga tertimbun longsor," katanya, dilansir dari Antara.
Sementara itu, menurut Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli, proses pencarian korban terkendala kurangnya alat berat.
"Berdasarkan laporan dari Kades Nelelamadike Pius Pedang Melai, puluhan warga meninggal tertimbun dan belum bisa digali karena tidak ada alat berat," ujar Agustinus saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu, 17 ABK Hilang, Penyelam Khusus Dikerahkan
Menurutnya, dilansir dari KompasTV, data sementara hingga Minggu siang, 23 warga telah dievakuasi dalam kondisi tewas.
"Yang dievakuasi 23 orang dan masih ada yang masih tertimbun," ujar Agustinus.
Sementara itu, ribuan warga di Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, dan Lamawara di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, terpaksa mengungsi karena dilanda banjir bandang.
Sejumlah warga dikabarkan tewas terseret banjir pada Minggu dini hari tersebut.
Baca juga: Puluhan Warga Flores Timur, NTT, Tewas Tertimbun Longsor, Wabup: Belum Bisa Digali
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.