Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Flores Timur, 5 Warga Tewas dan 5 Terluka

KUPANG, KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021) dini hari.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, sejauh ini, sebanyak lima warga meninggal dalam bencana itu. 

Baca juga: Puluhan Warga Flores Timur, NTT, Tewas Tertimbun Longsor, Wabup: Belum Bisa Digali

Selain itu, tercatat lima warga yang terluka. Namun, data tersebut masih bisa berubah mengingat tim masih melakukan pendataan di lapangan.

"Korban yang meninggal dan yang luka masih didata oleh BPBD Kabupaten Flores Timur," ungkap Marius kepada Kompas.com, Minggu siang.

Marius menyebut, dua desa yang terdampak banjir bandang yakni Desa Lamanele di Kecamatan Ile Boleng dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur.

Sebanyak lima korban meninggal dan lima warga yang terluka berasal dari Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng.

Saat ini, kata Marius, warga yang terluka sudah dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk penanganan medis.

Marius menjelaskan, puluhan rumah warga tertimbun lumpur dan hanyut terbawa banjir di Desa Lamanele.

Banjir, kata dia, juga menyebabkan sebuah jembatan di Desa Waiburak terputus. Sejumlah instansi terkait, sedang melakukan koordinasi terkait penanganan bencana tersebut.

Baca juga: Jokowi Kirimkan Uang ke Istri Terduga Teroris di Sukabumi, Ini Faktanya

Petugas penanganan bencana juga kesulitan menuju lokasi karena akses satu-satunya adalah penyeberangan laut dari Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, menuju Pulau Adonara.

"Hujan, angin dan gelombang sehingga pelayaran tidak diperbolehkan. Tim Belum tiba ke lokasi. Kita dari provinsi tentu akan tetap koordinasi dengan kabupaten," kata Marius.