Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yudi, Rekannya Diduga Jual Airgun ke Penyerang Mabes Polri: Saya Tidak Yakin MK Terlibat Jaringan Terorisme

Kompas.com - 04/04/2021, 12:22 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Yudi Zulfahri dan MK adalah mantan terpidana kasus terorisme.

Keduanya diduga terlibat dalam pelatihan teroris di Bukit Jalin, Jantho, Aceh Besar.

Kini, Yudi telah meninggalkan catatan kelamnya itu. Dia bahkan terlibat aktif dalam program deradikalisasi.

Ia kini menjabat sebagai Direktur Yayasan Jalin Perdamaian yang bergerak dalam deradikalisasi mantan narapidana kasus terorisme.

Yudi kaget saat mengetahui rekannya, MK, ikut terseret dalam kasus penyerangan Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Penjual Airgun ke ZA, Penyerang Mabes Polri, Ternyata Eks Napi Kasus Terorisme

Dari pengusutan kasus yang dilakukan polisi, airgun yang dipakai ZA (penyerang Mabes Polri) diduga dibeli dari MK.

MK ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, pada Kamis (1/4/2021).

Ia kemudian dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono tak menyanggah kabar tersebut.

ZA diduga membeli airgun kaliber 45 milimeter dari MK untuk dipakai menyerang Mabes Polri.

Baca juga: Ayahnya Adang Pelaku Bom Bunuh Diri, Anak Sekuriti Gereja Katedral Makassar Ditawari Jadi Polisi

 

Membenarkan MK punya bisnis airgun

Soal bisnis penjualan airgun yang dilakukan MK, Yudhi membenarkannya.

Kata Yudi, bisnis itu telah berjalan dan punya laman daring.

Hanya saja, terang Yudi, bagi pembeli airgun di tempat RK wajib memperlihatkan kartu tanda penduduk dan kartu keanggotaan Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).

Namun, Yudi tidak mengetahui apakah jual-beli airgun tersebut telah terdaftar di Perbakin atau belum.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Makassar, Ini Kesaksian Pastor Gereja Katedral

Tidak yakin MK terlibat terorisme

Yudi menuturkan, MK menyerahkan diri ke polisi pada 2010.

"Benar, MK mantan narapidana teroris. Alumni Jalin," ucapnya, Sabtu (3/4/2021).

Pernah sama-sama menjadi narapidana kasus terorisme, Yudi mengaku cukup sering berkomunikasi dengan MK.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Tulis Surat Wasiat untuk Ibunya, Ini Isinya

Ia menilai, MK tak lagi punya ideologi radikalisme. Saat ada kegiatan deradikalisasi yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), MK disebut selalu hadir.

"MK sudah meninggalkan paham radikalisme, Saya tidak yakin MK terlibat dalam jaringan terorisme, karena kami sering berdiskusi. Sudah jauhlah dari kata radikalisme itu," tutur Yudi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Aceh Raja Umar | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com