Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Jiwa Terdampak Banjir Bima, Satu Tewas dan Jembatan Penghubung Ambruk

Kompas.com - 03/04/2021, 17:54 WIB
Syarifudin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, ada ribuan jiwa terdampak akibat banjir yang melanda empat Kecamatan di Kabupaten Bima, NTB.

Selain itu, banjir tersebut juga menewaskan satu orang dan menyebabkan satu jembatan penghubung antar daerah terputus.

BPBD Kabupaten Bima juga melaporkan sejumlah warga mengungsi akibat banjir tersebut, namun jumlahnya masih dalam pendataan.

"Dari data awal, sebanyak 7.958 rumah terendam dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga 2 meter. Sementara itu ada 21.662 jiwa yang terdampak," kata Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (3/4/2021).

Adapun korban meninggal dunia akibat banjir bandang tercatat satu orang. Korban adalah Abdul Hamid, warga Kecamatan Monta yang dilaporkan hilang saat banjir pada Jumat (2/4/2021) sore.

Baca juga: AHY Bertemu Ketum PP Muhammadiyah, Bahas 4 Hal Ini

Kakek berusia 70 tahun itu diduga terseret arus saat berteduh dari hujan di sebuah gubuk miliknya setelah bekerja di sawah.

"Saat itu hujan lebat, tiba, tiba-tiba terjadi banjir bandang yang menyapu gubuk tempat ia berteduh. Setelah dilakukan pencarian hingga tadi pagi, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Bambang.

Sementara itu, satu jembatan penghubung antar daerah di Kecamatan Bolo turut dilaporkan ambruk setelah dihantam arus banjir yang deras.

"Limpasan banjir juga merusak lahan pertanian serta menyebabkan tumbangnya tiang listrik pada beberapa titik jalan dan mengakibatkan putusnya jaringan ke beberapa kecamatan," kata dia

Menurut Bambang, banjir bandang yang diakibatkan meluapnya sungai-sungai itu menyebabkan ribuan kepala keluarga (KK) yang tersebar di puluhan desa yang berada di empat kecamatan terdampak.

Di Kecamatan Madapangga, banjir telah merendam ribuan rumah warga di 6 desa yang dihuni oleh ribuan kepala keluarga.

Rinciannya, Desa Campa sebanyak 253 KK atau 771 jiwa terdampak. Desa Woro 302 KK atau 906 Jiwa, Desa Tonda 451 KK atau 1.353 jiwa, Desa Dena 296 KK atau 981 jiwa, Desa Ncandi sebanyak 112 KK atau 318 jiwa, dan Desa Rade sebanyak 258 KK atau 1.032 jiwa.

Kemudian Kecamatan Bolo dengan rincian, Desa Tambe sebanyak 285 KK atau 895 jiwa, Desa Rasabou 193 KK atau 587 jiwa, Desa Leu 176 KK atau 536 jiwa, Desa Bontokape 97 KK atau 301 jiwa, Desa Nggembe 221 KK 613 jiwa, Desa Kananga 305 KK atau 927 Jiwa, Desa Rato 248 KK atau 753 jiwa, dan Desa Timu 237 KK atau 691 jiwa.

Sementara Kecamatan Woha terdapat 9 desa yang meliputi Desa Naru sebanyak 1.005 KK 3.015 jiwa, Desa Nisa 605 KK atau 2.000 jiwa, Desa Rabakodo 334 KK atau 1.000 jiwa, Desa Tenga 167 KK atau 500 jiwa, Desa Tente 154 KK atau 500 jiwa, Desa Waduwani 67 KK atau 200 jiwa, Desa talabiu 504 KK atau 1500 jiwa, Desa Pena Pali 235 KK atau 705 jiwa, dan Desa Donggo Bolo 102 KK atau 305 jiwa.

Sedangan di Kecamatan Monta meliputi Desa Baralau 135 KK atau 397 jiwa, Desa Simpasai 152 atau KK 471 jiwa, Desa Sie 173 KK atau 518 jiwa, Desa Sakuru 134 KK atau 410 jiwa, Desa Pela 87 KK atau 253 Jiwa, Desa Tangga 207 KK atau 609 jiwa, dan Desa Monta sebanyai 103 KK atau 315 jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com