ACEH UTARA, KOMPAS.com - Putri Aura (11) warga Desa Meunasah Trieng, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara viral di media sosial dan WhatsApp Group beberapa hari terakhir ini lantaran kondisinya yang menyedihkan dan butuh uluran bantuan.
Dalam foto yang beredar, tampak bocah 11 tahun ini terbaring tak berdaya di rumahnya yang terbuat dari papan. Badannya tinggal tulang terbalut kulit.
Bukhari (40) sang ayah menceritakan, kondisi anaknya itu sakit sejak setahun belakangan. Anaknya itu sulit menelan makanan dan minuman dan kerap muntah. Alhasil tak ada makanan dan minuman yang masuk ke tubuhnya.
Baca juga: Derita Balita 2 Tahun dengan Lidah Menjulur, Disebut Penyakit Langka, Tak Bisa Kunyah Makanan
“Awalnya anak saya demam tinggi tahun lalu. Setelah itu kondisinya seperti sekarang ini. Dia baru kelas enam sekolah dasar tahun ini,” kata Bukhari dihubungi melalui telepon, Sabtu (3/4/2021).
Bukhari mengatakan, ia pernah membawa Putri ke Puskesmad untuk berobat. Juga menggunakan obat-obat tradisional. Tapi anaknya itu tak kunjung sembuh.
Bukhari pun sampai memeriksakan Putri ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara, akhir tahun lalu. Dokter mendiagnosa Putri mengidap tipes akut dan sakit paru-paru.
Baca juga: Derita Calista, Balita dengan Tumor Sebesar Kepala di Punggung, Tak Ada Biaya untuk Operasi
“Saya punya empat anak. Untuk membawa Putri berobat saya tak punya biaya lagi. Untuk makan sehari-hari saja susah,” katanya.
Namun, Bukhari merasa malu meminta bantuan pada aparatur desa.
Dia khawatir dicap masyarakat sebagai ayah yang tak mampu mencari uang buat anaknya.
Dia mengaku, butuh uang selama perawatan Putri di rumah sakit. Pasalnya, dia tak bisa bekerja menjadi buruh tani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.