Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Saung Angklung Udjo, Seniman Beralih Jadi Tukang Sayur, Kesulitan Cicil Utang Bank

Kompas.com - 03/04/2021, 10:57 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Pusat kesenian yang juga objek wisata Saung Angklung Udjo (SAU), Bandung, terdampak pandemi Covid-19.

SAU kini kesulitan membayar cicilan utang bank.

Para seniman dan pekerja yang menggantungkan hidup di SAU pun terpaksa banting setir menjadi tukang ojek hingga tukang sayur untuk memperoleh penghasilan lain.

Baca juga: Sulit Bayar Utang karena Pandemi, Saung Angklung Udjo: Tolong, Jangan Ada Debt Collector ke Sini

Punya utang dengan jaminan tanah

Ilustrasi utangShutterstock Ilustrasi utang
Direktur SAU, Taufik Hidayat menjelaskan saat ini pihaknya kesulitan mencicil utang di dua bank.

Utang tersebut menggunakan jaminan tanah.

Dia mengaku tak tahu bisa memenuhi kebutuhan SAU selama Maret-April

Taufik memohon kepada perbankan untuk memberi kelonggaran kepada SAU.

"Saya berharap BI dan bapak-bapak di sini bisa membantu. Saya juga meminta tolong, jangan ada debt collector ke sini," ucap Taufik di depan anggota Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD Jawa Barat dan Bank Indonesia.

Baca juga: Fakta Abdurahman, Sosok Pria yang Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya, Berasal dari Jakarta, Sudah Bertemu Gusti Yudha

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Jadi tukang sayur hingga tukang ojek

Kondisi buruk tersebut dikuatkan dengan nasib para seniman dan pekerja di SAU. Mereka terpaksa beralih pekerjaan demi bertahan hidup.

"Ada yang diam di rumah, ada yang jualan sayur di pasar, ngojek, atau seperti saya bertani untuk tetap bertahan di masa pandemi," ujar Taufik saat dihubungi Jumat (2/4/2021).

Sejak beberapa waktu lalu, SAU menjadi sorotan karena kondisi keuangannya bermasalah hingga terancam tutup.

Padahal SAU sudah berkontribusi besar terhadap pelestarian angklung di Indonesia.

Bahkan saat ini angklung sudah resmi diakui dan dikukuhkan badan PBB, UNESCO, sebagai mata budaya Indonesia yang menjadi warisan budaya dunia.

Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?

Tanggapan bank

Ilustrasi bankThinkstockphotos.com Ilustrasi bank
Regional CEO Bank Mandiri Region VI Jawa I, Sulaeman mengatakan OJK belum lama ini mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit diperpanjang hingga tahun depan.

"Perbankan sedang mereview sekarang. Yang mendapat restrukturisasi tahun lalu, akhir jatuh temponya Maret 2021," ucap dia.

Jika usahanya serta orangnya masih ada maka masih bisa diproses. UMKM pun bisa menambah modal baru.

"Karena yang mendapat restrukturisasi diberi tanda. Tapi kemarin OJK menegaskan, meski sudah mendapat restrukturisasi, bisa mendapat tambahan modal baru," tutur dia.

Menurutnya, saat ini masih banyak nasabah yang mengajukan restrukturisasi kredit.

"Saya pegang Jabar. Restrukturisasi di Jabar kanwil 6, 25 persennya dari total portofolio dengan total Rp 5 triliun. Tahun ini masih banyak yang mengajukan, 70 persennya masih restrukturisasi ulang," tutup dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Reni Susanti | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com