Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Bima, Warga Bertahan di Atap Rumah Menunggu Dievakuasi

Kompas.com - 03/04/2021, 06:59 WIB
Syarifudin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Banjir bandang kembali melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (02/04/2021) sore.

Banjir akibat luapan sungai itu membuat warga memilih bertahan di atap rumah.

Sementara warga lain mengungsi ke sejumlah rumah tetangga yang tidak terdampak.

Banjir bandang ini mulai merendam rumah warga sejak Jumat sekitar 15.30 Wita dan air makin meninggi usai Maghrib.

Baca juga: Sungai Benenai Meluap, 23 Desa di Kabupaten Malaka, NTT, Terendam Banjir

Ada empat kecamatan yang terendam banjir kali ini yaitu Bolo, Madapangga, Monta dan Woha.

Di sejumlah wilayah ini, kawasan Perumahan Rabakodo, Kecamatan Woha menjadi lokasi banjir terparah dengan ketinggian banjir hampir menyentuh atap rumah.

Dari pantauan Kompas.com, hingga 21.00 Wita terlihat beberapa warga di perumahan itu mulai mengungsi ke rumah kerabatnya.

Banjir rendam ratusan rumah warga di Kabupaten Bima pada Jumat (02/04/2021)KOMPAS.COM/SYARIFUDIN Banjir rendam ratusan rumah warga di Kabupaten Bima pada Jumat (02/04/2021)

Baca juga: Ibu Hamil 4 Jam Terjebak Banjir, Bertahan di Atap Rumah Bersama Anak 5 Tahun

Namun, tak sedikit pula warga yang tidak memilih rumah berlantai dua memilih bertahan di atap rumah ketika dilanda banjir.

"BTN Raba Kodo dikepung banjir. Saya bersama istri dan anak terpaksa ngungsi diatap rumah," ujar Imam, warga Desa Rabakodo saat dihubungi.

Baca juga: Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Kabupaten Dompu Terendam Banjir

Imam menuturkan, banjir besar dirasakan warga di perumahan tempat tinggalnya terjadi akibat hujan yang terus-menerus sejak Jumat pagi.

Bahkan, tingginya banjir juga merendam jalan raya hingga membuat banyak kendaraan tak bisa melintas.

Saat banjir bandang, ia dan istrinya tak sempat mengevakuasi barang-barangnya.

Baca juga: Banjir Bandang Landa Bima, Listrik di 26 Desa Padam, Akses Jalan Lumpuh

Banjir rendam ratusan rumah warga di Kabupaten Bima pada Jumat (02/04/2021)KOMPAS.COM/SYARIFUDIN Banjir rendam ratusan rumah warga di Kabupaten Bima pada Jumat (02/04/2021)
Arus deras yang datang mendadak membuat mereka hanya bisa menyelamatkan diri hingga berhasil naik ke atap rumah.

Ia menerangkan, tetangganya juga berada di atap rumah untuk menyelamatkan diri.

"Satu atap rumah ada enam kepala keluarga, ada ibu  hamil dan anak kecil serta bayi 5 bulan. Saya sempat berteriak minta tolong dievakuasi, tak tega melihat anak-anak kedinginan," kata Imam.

Ia mengaku, mereka sebelumnya telah berjam-jam bertahan karena tak bisa menyelamatkan diri ketika banjir menerjang wilayah tempat tinggal mereka.

Baca juga: Banjir Bandang Landa Kabupaten Semarang, 176 Rumah dan Hotel Rusak, BPBD: gara-gara Sampah...

Namun tak lama kemudian, mereka akhirnya mendapat pertolongan dari tim gabungan. Mereka kini sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Evakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir di Perumahan BTN Rabakodo tersebut berlangsung cukup dramatis. Mengingat, mereka benar-benar terkepung banjir yang ketinggiannya hingga hampir menyentuh atap.

Beberapa wanita dan ibu hamil pun menjadi prioritas mendapat pertolongan petugas gabungan.

Mereka kemudian dievakuasi dengan perahu karet dari rumah mereka ke tempat pengungsian.

"Alhamdullilah, kami terselamatkan. Terima kasih pada tim yang sudah berjuang melawan arus  demi nyelamatkan kami," ucap Imam.

Baca juga: Satu Jam Hujan Lebat, Wonogiri Dilanda Banjir dan Longsor, Jalan Desa Jadi Mirip Sungai

Sebelumnya diberitakan, hujan berintensitas tinggi yang mengguyur sejak Jumat (02/04/2021) mengakibatkan Kabupaten Bima dilanda banjir.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Bima, tercatat banjir telah merendam ratusan rumah di empat kecamatan.

Selain itu, banjir hingga ketinggian mencapai satu meter itu juga menyebabkan aliran listrik di lokasi terdampak padam.

Namun belum diketahui berapa total warga yang terdampak dan fasilitas umum yang rusak akibat banjir ini, karena masih dalam pendataan petugas.

Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan mengatakan, banjir di empat kecamatan itu terjadi akibat hujan deras yang cukup lama.

Kondisi itu membuat sungai-sungai di wilayah itu meluap dan merendam ratusan rumah warga. Aktivitas warga juga lumpuh akibat banjir tersebut.

"Hujan lebat sejak Jumat pagi hingga siang. Beberapa jam kemudian, sungai meluap hingga menerjang permukiman. Adapun Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Monta," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Baca juga: Diduga Sebabkan Banjir di Bengle Karawang, Wabup Aep Panggil 4 Pengembang Perumahan

Ia mengatakan, banjir di sejumlah lokasi itu terjadi sekitar 15.30 Wita setelah sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke permukiman.

Tidak hanya itu, derasnya luapan sungai membuat akses jalan warga menjadi lumpuh akibat tertutup banjir.

Menurut keterangan resmi BPBD, saat banjir telah dikerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengevakuasi warga yang terdampak.

Selain mengevakuasi warga ke lokasi aman, BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan bersifat darurat.

Bambang memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir di daerah itu.

"Alhamdulillah, sebagian warga juga bergerak cepat mengungsi tanpa menunggu petugas. Sedangkan warga lain yang terjebak saat banjir berhasil devakuasi oleh petugas ketempat yang lebih aman dengan selamat," ujarnya.

Baca juga: Satu Jam Hujan Lebat, Wonogiri Dilanda Banjir dan Longsor, Jalan Desa Jadi Mirip Sungai

Adapaun wilayah yang terendam banjir yakni Kecamatan Bolo meliputi Desa Kananga, Rasabou, Rato, Sondosia dan Desa Leu.

Kemudian Kecamatan Madapangga terdapat di Desa Candi dan Dena. Di tujuh desa itu, kata Bambang, banjir merendam sedikitnya 686 rumah.

"Sementara di Kecamatan Woha dan Monta meliputi Desa Pandai, Nisa, Simpasai, Pela dan Sakuru, masih dalam tahap pelaporan. Saat ini petugas masih melakukan pendataan," tuturnya.

Saat ini banjir di sebagian wilayah di Kabupaten Bima kini sudah surut. Menurut Bambang, warga saat ini tinggal membersihkan rumahnya pascabanjir.

Meski demikian, tim BPBD masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat serta memastikan kondisi usai banjir tersebut aman.

"Kami juga juga mempersiapkan bantuan tanggap darurat disalurkan ke para korban yang terdampak," sebut Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com