Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ki Dalang Wartoyo, Rusak Gamelan sampai Jual Mobil karena Pandemi, Aksinya Direspons Gubernur hingga Menteri

Kompas.com - 02/04/2021, 11:14 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang dalang di Boyolali, Jawa Tengah bernama Ki Dalang Gondho Wartoyo melakukan aksi unik sebagai bentuk protes atas situasi pandemi.

Ki Wartoyo, demikian sapaannya, melakukan aksi merusak gamelan hingga videonya viral di media sosial.

Aksinya itu akhirnya diketahui para petinggi hingga mendapatkan respons gubernur hingga menteri.

Baca juga: Frustasi Pandemi Tak Kunjung Berakhir, Dalang Boyolali Rusak Gamelan dengan Palu: Biar Didengar Pemerintah

Dulu bisa 28 kali pentas sebulan

WayangShutterstock Wayang
Ki Wartoyo menceritakan betapa terpukulnya dunia seni, terutama seni pedalangan lantaran pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi, sebagai dalang dia bisa melakukan pementasan sebanyak 20 hingga 28 kali dalam satu bulan.

Namun sejak pandemi Covid-19, para seniman tidak lagi mendapatkan penghasilan.

"Sejak pandemi sampai sekarang tidak bisa pentas. Padahal untuk beralih profesi, kita tidak mudah," kata dia saat ditemui di rumahnya, Dukuh Bulu RT 004 RW 003 Desa Tegal Giri, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Dikira Kerja Jadi Sopir, Suami Ditangkap Densus 88, Tinggalkan Cicilan Utang Rp 1,5 Juta Per Bulan ke Istri yang Tak Bekerja

 

Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Terpaksa jual mobil

Kondisi pandemi itu sangat membuat pelaku seni terpukul, bahkan frustasi.

Di sisi lain, ada keluarga yang harus dihidupi.

Ki Wartoyo pun akhirnya terpaksa menjual empat unit mobilnya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Uang penjualan kendaraan juga digunakannya membantu sesama pelaku seni yang terdampak pandemi.

Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?

Lakukan aksi rusak gamelan

ilustrasi gamelanDokumentasi Desa Wisata Pentingsari ilustrasi gamelan
Kekecewaan atas kondisi itu dia lampiaskan dengan aksi merusak gamelan.

Dalam aksinya, Ki Wartoyo memukul kempul (salah satu alat gamelan) dengan menggunakan palu.

Dia juga mengatakan akan menjual gamelannya lantaran tidak bisa digunakan untuk pentas.

"Setahun wis ora olih pentas, gamelan didol ora payu, didol rosok wae (setahun tidak bisa pentas, gamelan dijual tidak laku, dijual rosok saja)," katanya saat aksi.

Kejadian itu direkam dalam sebuah video hingga viral di media sosial.

Hingga Jumat (2/4/2021), video yang diunggah akun Facebook Dalange Wartoyo New IV tersebut telah ditonton hingga 15.000 kali dan dibagikan sebanyak 73 kali.

Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?

 

Manparekraf Sandiaga Uno jajal mobil listrik mungil Toyota di BaliKemenparekraf Manparekraf Sandiaga Uno jajal mobil listrik mungil Toyota di Bali

Direspons gubernur hingga menteri

Aksi merusak gamelan itu dilakukannya demi mendapatkan tanggapan dari pemerintah.

Selama lebih dari setahun, para pedalang tak bisa pentas. Sedangkan untuk melakukan pentas virtual, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Biar didengar pemangku kebijakan," kata dia.

Rupanya video viral itu diketahui oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Ki Wartoyo mengaku, dalam waktu dekat dirinya akan bertemu dengan Sandiaga, Ganjar, Kapolri hingga anggota DPR RI untuk membahas persoalan ini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com