Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Raditya Haria Yuangga menjelaskan, pernyataan bupati yang tak datang karena ada anggota DPRD yang terpapar Covid-19 hanya sekadar alasan.
“Itu hanya alasanya Pak Bupati supaya tidak hadir (di rapat paripurna) saja,” kata Angga, sapaan Raditya Haria Yuangga saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/4/2021).
Angga mengamini ada seorang anggota DPRD yang dinyatakan positif Covid-19, yakni Ketua DPRD Nganjuk Tatit Heru Tjahjono.
Angga menilai hal itu seharusnya tak menjadi masalah karena Tatit tak hadir di ruang sidang. Seluruh anggota DPRD Nganjuk juga telah menjalani tes swab dan dinyatakan negatif Covid-19.
Baca juga: Silang Pendapat Pemkab dan DPRD Nganjuk soal Sidang Paripurna yang Berujung Walk Out
“Jadi teman kita memang (ada) yang terpapar. Akan tetapi kan yang lainnya sudah divaksin dan sudah clear semua, seperti itu,” tuturnya.
“Jadi kalau terpapar Covid-19, iya memang benar. Cuma kan (Tatit) langsung isolasi mandiri dan semua (anggota dewan yang lain) sudah di-swab, ndak ada masalah,” lanjut Angga.
Sebelumnya, seluruh anggota DPRD Nganjuk memutuskan walk out saat rapat paripurna dengan agenda penyampaian LKPJ Bupati Nganjuk tahun anggaran 2020 di DPRD Nganjuk, Rabu sore.
Seluruh anggota DPRD Nganjuk walk out karena merasa dilecehkan dengan sikap bupati yang tak kunjung hadir ke ruang sidang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.