SEMARANG, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris DPD Demokrat Jawa Tengah (Jateng), Kartina Sukawati mengaku bersyukur atas keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menolak pengesahan kepengurusan Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang.
"Kami dari DPD Jateng merasa sangat bersyukur atas keputusan itu dan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Menteri, serta teman-teman yang juga support kami secara moral, berikan nasehat dan semangat kami terima kasih," katanya saat dihubungi, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: KLB Moeldoko Ditolak, Emil Dardak: Kami Yakin dengan Keabsahan Kongres yang Memilih AHY
Dengan adanya keputusan tersebut, lanjutnya, seluruh pengurus dan kader Partai Demokrat yang ada di daerah mengungkapkan bermacam ekspresi rasa syukurnya dengan cara yang berbeda.
"Ada yang cukur gundul ada di Semarang, Pati, terus ada laporan dari Sragen juga ada. Lalu ada sujud syukur, santunan anak yatim, ada bakar-bakar ikan jadi macam-macam bentuk ekspresi syukurnya," ungkapnya.
Dia mengatakan, DPD Partai Demokrat Jateng rencananya akan mengadakan syukuran sebagai bentuk terima kasih atas hasil yang diterima.
"Kami akan adakan tumpengan, doa bersama syukuran, santunan anak yatim tapi tidak dalam waktu dekat. Biar semua colling down dulu," ungkapnya.
Baca juga: Demokrat Solo Bersyukur Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Kemenkumham
Menurutnya, keputusan Kemenkumham ini merupakan wujud keadilan dan hasil kerja keras untuk mempertahankan Partai Demokrat.
"Semoga ke depan sudah tidak ada kejadian begitu lagi, karena kita sudah terusik. Kalau ada yang bilang ini rekayasa untuk naikkan elektabilitas saya kira kok tidak mungkin sampai kita berdarah-darah. Tidak sepdan. Yang jelas menatap ke depan dan program bisa jalan. Mohon doa restu rakyat," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengungkapkan hikmah dari semuanya yakni DPD Demokrat Jateng menjadi semakin solid.
"Ini kita semakin diganggu bukannya makin bubar tapi makin kenceng, makin solid, dan makin erat. Itu yang jadi hikmah dari peristiwa ini, kita tidak melihat dari negatifnya tapi positifnya," pungkasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.