Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Pria Duduk di Atas Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya, Asisten: Ada Tata Kramanya

Kompas.com - 01/04/2021, 19:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial foto seorang lelaki yang duduk di atas kereta kencana.

Diketahui kereta kencana tersebut adalah milik salah satu pangeran Keraton Yogyakarta yakni Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat.

Foto tersebut diunggah di akun Instagram Berandasleman_ dengan caption "nek iki ngawur tenan, ora duwe toto kromo," (Kalau ini ngawur sekali tidak punya tata krama). Unggahan tersebut diunggah pada hari Kamis (1/4/2021) siang.

Baca juga: Mengenal Ki Jagaraksa, Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka ke Istana

Asisten GBPH Yudhaningrat Jhope membenarkan bahwa foto tersebut diambil di pendopo Ndalem Yudhanegaran, namun dia tidak tahu pasti kapan foto itu diambil.

Dirinya mengetahui adanya unggahan tersebut dari Gusti Yudhaningrat langsung.

"Saya kurang tahu (kapan foto diambil) karena tiba-tiba biasa saya sebagai asisten Gusti saya sowan tiba-tiba beliau mengirimi gambar itu dan beliau menanyakan itu siapa," katanya saat ditemui di Ndalem Yudhanegaran, Jalan Ibu Ruswo, Kota Yogyakarta, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Pengemudi Ojol Laporkan Ibu Runner Up Miss Indonesia Asal NTT, tapi Ditolak Polisi, Ini Duduk Perkaranya

Jhope menyampaikan, dirinya mendapatkan perintah dari Gusti Yudha untuk mencari siapa orang yang berfoto di atas kereta kencana.

Sebab, kereta tersebut adalah milik Gusti Yudha dan merupakan replika kereta kencana yang ada di Keraton Yogyakarta.

"Gusti sendiri yang dapat foto tersebut. Saya malah tidak tahu. Kereta itu replika, namun koleksi pribadi dan beliau sendiri sangat menghormati karena sebagai aset budaya," katanya.

Baca juga: Mulai 1 April 2021, Hasil Negatif GeNose C19 hanya Berlaku 1 x 24 Jam

Ia menyampaikan warga jika akan berfoto diperbolehkan namun ada tata krama yang harus dipatuhi dan dihormati.

Banyak wisatawan yang datang dan berfoto dengan kereta kencana atas izin penjaga maupun warga sekitar.

"Kalau pun toh untuk foto boleh saja tapi di bawah. Meskipun tidak ada tulisannya tentunya ada unggah ungguh seperti misalnya kita masuk ke sini kulo nuwun. Apalagi itu kereta milik pribadi koleksi pribadi, harusnya kan minta izin," ujarnya.

Baca juga: Kampanye di Solo, Jokowi Akan Naiki Kereta Kencana Sapa Pendukungnya

Kereta tersebut beberapa kali digunakan untuk acara-acara, misalnya pelantikan Kapolda, dan juga pernikahan. Namun, tetap ada tata cara menaiki kereta kencana itu.

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan orang yang berfoto dengan menaiki kereta kencana.

Jhope menyampaikan bahwa dirinya dan Gusti Yudha tidak menginginkan apa-apa hanya menginginkan klarifikasi.

"Kita tidak menginginkan apapun kita hanya ingin klarifikasi maksudnya bagaimana. Apalagi beliau fotonya pakai ikat. Saya pikir beliau orang yang dekat dengan budaya tentunya tahu bagaimana berbudaya, sopan santun tata krama," katanya.

Gusti Yudha sendiri memiliki belasan kereta kencana, lima di antaranya dipamerkan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), sedangkan sisanya diparkirkan di pendopo Ndalem Yudhanegaran.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com