YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guuran dan lima kali lava pijar, Kamis (1/4/2021).
"Awan panas guguran, terjadi pada tanggal 1 April 2021 pukul 12.36 WIB di seismogram dengan amplitudo 40 mm, durasi 128 detik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui laporan harian, Kamis.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas, Meluncur Sejauh 1.000 Meter
Sedangkan untuk awan panas guguran pada pukul 13.36 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 58 detik dengan jarak luncur kurang lebih 600 meter.
Dalam laporan ini, BPPTKG mencatat jarak luncur awan panas guguran mengarah ke barat daya sejauh 1.500 meter.
Sedangkan cuaca di sekitar puncak Gunung Merapi dominan berkabut.
"Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah tenggara. Suhu udara 20-28 derajat celcius, kelembaban udara 59-75 persen, dan tekanan udara 833-943 mmHg," katanya.
Dia menambahkan, guguran lava pijar meluncur sejauh 1.000 meter ke arah barat daya.
Baca juga: Hujan Abu Imbas Awan Panas Guguran Gunung Merapi Turun di Magelang
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," ujar Hanik.
Status Gunung Merapi berada di level III atau siaga sejak 5 November 2020 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.