Anggota DPRD Nganjuk dari Fraksi PDI Perjuangan, Trisna Roosita mengatakan, para anggota DPRD merasa dilecehkan atas tindakan bupati yang merupakan politisi PKB itu.
“Kami merasa dilecehkan, kami merasa tidak dihargai sama sekali sebagai dewan,” ujar Roosita usai walk out, Rabu (3/3/2021).
Dia secara terang-terangan menyebut, bupati menjengkelkan.
Sebab Bupati Novi tak juga datang meski acara diundur sampai sore hari.
“Ya karena Pak Bupati tidak, terlalu mengada-ngada, isuk dele sore tempe (pagi kedelai, sore tempe),” sebut Roosita.
“Katanya (Bupati Novi) ke luar kota, sudah. Kami tadi pagi jam 09.00 WIB harusnya rapat, ternyata mundur. Terus ada aturan-aturan macam-macam, jengkelno iki bupatine (menjengkelkan ini bupati),” kata Roosita.
Wakil Ketua DPRD Nganjuk Ulum Basthomi mengatakan rapat paripurna seharusnya paling lambat rampung bulan Maret, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Berarti ya 31 Maret ini (seharusnya) sudah selesai (LKPJ), hari ini,” papar Ulum, yang juga tercatat sebagai Ketua DPC PKB Nganjuk.
Dia mengaku belum menentukan langkah apa yang akan diambil DPRD Nganjuk usai peristiwa walk out.
“Ya kami tunggu perkembangannya kayak apa,” tandas Ulum.
Baca juga: Fakta Meninggalnya Adik Sri Sultan HB X, Sosok yang Menguasai Pengetahuan Tanah Kasultanan