PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus pencurian uang tabungan nasabah yang dilakukan dua orang oknum teller Bank Riau-Kepri Cabang Rokan Hulu (Rohul) di Provinsi Riau, harus menjadi perhatian bagi masyarakat yang menyimpan uang di bank.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, pekerja bank memiliki potensi melakukan kejahatan.
"Kami mengingatkan kepada para nasabah bahwa pekerja bank memiliki potensi melakukan kejahatan. Bisa mencuri uang nasabah," kata Sunarto kepada Kompas.com, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Tabungan Nasabah Rp 1,3 Miliar yang Dicuri Eks Teller Diganti Pihak Bank
Untuk mengantisipasi kejahatan itu, saran dia, nasabah harus rajin mengecek saldo rekening.
Karena, kejadian yang dialami oleh tiga orang nasabah, sangat jarang mengecek saldonya sejak awal menabung. Selama bertahun-tahun mereka tidak tahu kalau saldonya dicuri oknum teller.
"Masyarakat harus aktif mengontorol saldonya untuk keselamatan dan keamanan uang yang disimpan di bank. Apalagi, bagi pemilik rekening dormant atau rekening diam," kata Sunarto.
Baca juga: Teller Bank Bawa Kabur Uang Nasabah Rp 2,5 M, Dipakai untuk Trading Online
Sebagaimana diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau mengungkap kasus tindak pidana perbankan yang dilakukan oknum pegawai bank plat merah, yakni Bank Riau-Kepri (BRK) Cabang Rokan Hulu (Rohul) di Provinsi Riau.
Dalam kasus ini, polisi menangkap sepasang pelaku, berinisial NH (37) dan AS (42). Mereka berdua mencuri uang nasabah dengan total Rp 1,3 miliar lebih.
Baca juga: Dua Eks Teller Bank di Riau Ternyata Kuras Saldo 3 Nasabah sejak 2010, Total Mencapai Rp 1,3 M
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dalam konferensi pers menyampaikan, kedua pelaku mencuri uang nasabah selama menjadi pegawai bank.
"Kedua pelaku mantan pegawai salah satu bank milik pemerintah (BRK). Waktu itu, tersangka NH sebagai teller, sedangkan AS head teller. Mereka menggelapkan uang tabungan nasabah," ungkap Sunarto kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).
Kasus pencurian uang nasabah bank itu terungkap setelah polisi menerima laporan pada 16 Maret 2021 lalu.
Sunarto menjelaskan, salah satu korban bernama Hotnasari Nasution datang ke BRK Cabang Rohul pada 31 Desember 2015 silam, untuk mencetak buku tabungan milik ibunya, Hj Rosmaniar yang juga nasabah bank tersebut.
Namun, betapa kagetnya korban dengan transaksi penarikan dari rekening. Sisa saldonya tinggal Rp 9,7 juta.
"Saldo awal rekening atas nama korban Rosmaniar sejak 13 Januari 2015, itu sebesar Rp Rp 1,2 miliar lebih. Tetapi, setelah dicek tinggal Rp 9,7 juta," kata Sunarto.
Padahal, sambung dia, korban tidak pernah mengambil tabungan karena uang itu untuk bekal tuanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan, lanjut Sunarto, ternyata hal yang sama juga dialami anak kandung Rosmaniar, Hothasari Nasution dan seorang warga bernama Hasimah.
Hotnasari mengalami kerugian Rp 133 juta, sedangkan Hasimah Rp 41.995.000. Total kerugian nasabah sekitar Rp 1,3 miliar.
"Dalam menjalankan aksinya, tersangka NH selaku teller memalsukan tanda tangan nasabah dalam form slip penarikan, sehingga dapat melakukan penarikan uang tunai dari rekening nasabah," sebut Sunarto.
Sedangkan AS selaku kepala teller, kata dia, memberikan username dan password. Sehingga, pelaku NH dapat melakukan delapan kali transaksi penarikan dari rekening nasabah korban pertama dan satu kali transaksi dari rekening nasabah kedua.
Selain menangkap dua pencuri uang nasabah ini, polisi turut menyita barang bukti 135 lembar slip transaksi asli nasabah Rosmaniar, 84 lembar slip transaksi asli nasabah Hotnasari Nasution, dan 9 lembar slip transaksi asli nasabah Hasimah.
Sunarto mengatakan, petugas kini masih mendalami aliran dana yang dicuri kedua pelaku. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi.
"Sementara uang tiga orang nasabah sudah diganti oleh pihak bank," sebut Sunarto.
Kedua pelaku dijerat dengan pasal berlapis. Ancaman hukumannya 3 sampai 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.