Saat ini, untuk satu kali produksi bisa menghasilkan 500 butir permen.
"Selain sudah diuji kandungan fitokimianya, kami juga sudah melakukan uji standar SNI antara lain untuk menguji kadar air dan kekenyalan sehingga dapat dikonsumsi,” lanjutnya.
Baca juga: Dukung Penanganan Covid-19, UKSW Salatiga Siapkan Tempat Isolasi
Permen herbal ini juga sudah dibagikan ke beberapa dosen dan mahasiswa FKIK untuk tes rasa.
“Sudah ada pembicaraan dengan pihak industri untuk memproduksi permen ini secara massal. Kami di lingkup akademisi melakukan penelitian dan hilirisasinya sudah dibicarakan dengan dunia industri,” sebut Dhanang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.