MANADO, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara melanjutkan kembali penyuntikan vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca mulai Selasa (30/3/2021).
Langkah ini dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI).
"Rekomendasi dari Komnas PP KIPI, bahwa vaksin AstraZeneca tetap aman digunakan," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel, dalam keterangan pers, Selasa.
Baca juga: Sulut Hentikan Sementara Penyuntikan Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Satgas
Rekomendasi ini ada setelah melakukan serangkaian audit medik.
Menurut Steaven, keluhan yang dialami para sasaran penerima vaksin AstraZeneca, seperti demam, menggigil, sakil kepala, lemas dan badan sakit, itu adalah hal yang normal dan lumrah.
"Kejadian KIPI itu masih termasuk dalam kejadian KIPI yang ringan sehingga kemudian vaksin AstraZeneca dinyatakan aman untuk digunakan dalam vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Dikatakannya, munculnya KIPI dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah adalah efek samping (adverse effect) dari vaksin AstraZeneca yang sifatnya sangat sering terjadi (very Common, artinya 1 di antara 10 suntikan) dan sering terjadi (common -1 di antara 10 sampai dengan 1 di antara 100).
Ia menyebutkan, KIPI dari vaksin AstraZeneca di Sulut itu cukup tinggi.
"Tetapi ketika dibandingkan dengan data ilmiah yang keluar dari vaksin AstraZeneca itu ternyata cocok dengan data yang kami punya. Sehingga kemudian maka disimpulkan dia berada di-range yang aman karena selama penelitian, uji klik, datanya sama persis yang terjadi," ungkap Steaven.
Di mana, jumlah orang yang sudah disuntik vaksin AstraZeneca di Sukut sebanyak 5.215 dan terlapor 355 kasus KIPI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.