Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Polisi yang Salah Gerebek Kamar Kolonel TNI Ditahan, Polda Jatim: Sanksi Masih Diproses

Kompas.com - 30/03/2021, 19:50 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Penanganan kasus salah gerebek terhadap anggota TNI berpangkat kolonel oleh empat anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Malang Kota saat mengungkap kasus narkoba dilimpahkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

Sebelumnya, dugaan pelanggaran prosedur dalam pengungkapan kasus itu ditangani Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Malang Kota.

Baca juga: Tingkah Wisatawan Asing di Bali, WN Rusia Ditangkap Mengemis, Turis Denmark Teriaki Warga

"Saat ini dalam penanganan Propam Polda Jatim," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Gatot Repli Handoko melalui pesan singkat, Selasa (30/3/2021).

Keempat anggota polisi berinisial M, K, A, dan Ar itu ditahan di Polda Jatim. Penahanan dilakukan sambil menunggu sanksi yang akan diberikan.

"Ditahan di Polda, sanski masih proses," katanya.

Diketahui, empat anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) salah menggrebek orang saat mengungkap kasus narkoba di salah satu hotel di Kota Malang pada Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Hendak Urus Perceraian, Perempuan Ini Malah Curi Motor di Parkiran, Akhirnya Ditangkap Polisi

Anggota polisi itu menggerebek Kolonel Chb TNI I Wayan Sudarsana, perwira menengah TNI yang menjabat sebagai Kasubditbinbekhar Sdircab Pushubad di kamar 419 Hotel Regent Kota Malang.

Padahal, orang yang dituju ada di kamar nomor 415. Menurut Gatot, kesalahan itu akibat informasi yang berubah-ubah dari pelaku kasus narkoba yang ditangkap sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com