Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sengketa Lahan, 2 Kelompok Warga Bentrok, 15 Rumah dan 5 Motor Dibakar

Kompas.com - 29/03/2021, 21:50 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 15 rumah dan lima sepeda motor milik warga Desa Taloitan, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, dibakar sekelompok massa.

Pembakaran itu diduga dipicu kasus sengketa lahan seluas lima hektare antara dua kelompok warga desa setempat.

"Aksi pembakaran rumah dan sepeda motor itu terjadi kemarin sore hingga malam," ungkap Pejabat Humas Polres Kupang Aiptu Randy Hidayat kepada Kompas.com, Senin (29/3/2021) malam.

Randy menjelaskan, kasus itu berawal ketika dilaksanakan eksekusi oleh pengadilan dengan surat penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri Nomor:1/Pen.Pdt.Eks/2021/Pn.Olm pada Jumat (26/3/2021) pukul 09.00 Wita.

Selama kegiatan berlangsung sempat terjadi keributan antara para penggugat dan tergugat, namun bisa dikendalikan oleh personel Polres Kupang.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Kota Bima, NTB

Pada Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.00 Wita, pihak penggugat mendapat informasi, kalau para tergugat masih mendiami lokasi eksekusi tersebut dengan membangun tenda.

Karena merasa tidak aman, massa dari penggugat langsung ke lokasi lahan yang dieksekusi dan mengusir para tergugat.

Namun, lanjut Randy, saat pengusiran tersebut terjadi pertengkaran dan perlawanan.

Bentrok pun terjadi, beberapa kendaraan milik para tergugat dirusak massa pendukung penggugat.

Tak terima, pihak tergugat melakukan aksi balasan dengan menyerang dan membakar salah satu rumah para penggugat.

 

Kelompok massa penggugat dan tergugat, kemudian saling serang dan membakar rumah dan lima unit motor.

"Ada 15 unit rumah yang terbakar dan lima unit motor yang dibakar dan dirusak," kata Randy.

Aparat kepolisian pun turun dan mengamankan situasi.

Sebanyak 44 orang dari pihak penggugat dan tergugat pun diamankan untuk membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatan mereka.

Baca juga: Penerapan ETLE di Surabaya, 700 Surat Pelanggaran Dikirim Polisi ke Warga

Polisi kemudian melakukan mediasi. Kedua belah pihak membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi perbuatan mereka yang melawan hukum.

Saat ini, kata Randy, situasi sudah kondusif.

Polres Kupang memberikan ruang kepada kedua belah pihak jika ada yang merasa dirugikan untuk membuat laporan pengaduan sesuai sesuai proses hukum yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com