Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Lintas Agama Papua Kecam Bom Bunuh Diri di Makassar, Umat Islam Akan Ikut Jaga Perayaan Paskah

Kompas.com - 29/03/2021, 19:12 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tokoh lintas agama di Provinsi Papua mengecam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3/2021).

Tokoh awam Katolik Papua drg Aloisius Giyai, Ketua MUI Papua KH Syaiful Islam Al Payage, Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Papua Mansur dan beberapa tokoh lainnya, sama-sama mengutuk tindakan itu.

Baca juga: Sekuriti Gereja Katedral Makassar yang Adang Pelaku Bom Bunuh Diri Kondisinya Membaik

Tindakan tersebut, kata mereka, bertujuan memecah belah toleransi antarumat beragama.

Para tokoh lintas agama memastikan toleransi antarumat beragama di Papua tidak akan terpecah karena tragedi itu. Mereka akan membuktikannya saat perayaan Paskah yang jatuh pada 2 April 2021.

"Setiap acara di gereja, organisasi Islam selalu rutin ikut menjaga dan saat Paskah nanti umat muslim akan ikut menjaga kami yang beribadah," ujar Aloisius Giyai di Jayapura, Senin (29/3/2021).

Ia meyakini umat Kristen di Papua tidak akan terprovokasi dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Giyai pun meminta muslim di Papua tidak khawatir.

"Aksi yang terjadi itu bukan menjerumus ke agama tertentu, melainkan itu hanya oknum yang tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran agama apa pun, dan aksi itu harus kita lawan bersama," kata dia.

Selain itu, ia meminta Polri, TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk dengan yang mengarah pada terorisme di Indonesia.

Kementerian Agama Republik Indonesia juga diminta mengambil tindakan tegas terhadap aliran yang dapat memecah kesatuan dan kedamaian umat beragama.

Sementara itu, Ketua MUI Papua KH Syaiful Islam Al Payage meminta agar semua muslim di Papua menjaga keamanan serta ketertiban.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Densus 88 Tangkap 5 Terduga Teroris di Kota Bima, NTB

Papua, kata dia, bisa menjadi contoh bagaimana masyarakat berbeda agama dapat hidup dengan saling menghargai dan menghormati.

"Kerukunan umat beragama di Papua yang sudah terjalin sejak lama ini kami akan tetap jaga sampai kapan pun tanpa terpancing dengan isu yang terjadi di luar sana," kata Al Payage.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com