INDRAMAYU, KOMPAS.com - Ledakan kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menelan korban ratusan orang dan beberapa di antaranya luka berat dan ringan bahkan ada yang meninggal dunia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu merinci, musibah tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia, 783 mengungsi, 5 luka berat dan 15 luka ringan.
Baca juga: Sederet Fakta Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Dugaan Penyebab hingga Warga Hilang dan Terluka
Menurut BPBD, orang meninggal dunia bukan karena ledakan kilang langsung.
"Bukan (korban). Jadi dari laporan kami ia meninggal memiliki riwayat penyakit jantung dan mungkin karena ledakan dia kaget," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi, saat memberikan keterangan, Rabu (29/3/2021).
Dodi mengungkapkan, dari ledakan kilang tersebut, pihaknya menerima informasi ada tiga orang korban hilang. Namun saat ini sudah ditemukan di rumah sakit dan dalam kondisi luka bakar cukup parah.
Tiga orang hilang tersebut, kata Dodi, menurut informasi diterimanya terpantal ke sawah saat ledakan kilang minyak terjadi dini hari sekitar 00.30 WIB.
"Jadi saat ledakan terjadi terlempar ke sawah, begitu informasinya yang kami terima. Mereka terpental itu saat pulang dari pondok pesantren, dan terakhir saat ini mereka telah ditemukan sedang dirawat di rumah sakit karena luka cukup parah," ujar Dodi.
Dodi sendiri menerangkan, hingga saat ini timnya sedang mendata jumlah rumah terdampak ledakan dari kilang minyak milik Pertamina RU VI Balongan. Kejadian tersebut menyebabkan 5 desa terdampak, yakni Desa Balongan, Rawadalem, Sukareja, Tegalurung dan Sukaurip.
Baca juga: Kapolda Jabar: Kebakaran Kilang Minyak Balongan Indramayu Diduga karena Kebocoran
Kilang minyak RU VI Balongan Indramayu sendiri terbakar sekitar pukul 00.30 WIB. Penyebabnya diduga karena kebocoran di salah satu tangki kilang minyak.
Tangki tersebut berjumlah 4 dan semuanya telah terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.