SEMARANG, KOMPAS.com - Pertemuan sejumlah petinggi partai dengan Gibran Rakabuming Raka setelah dilantik menjadi Wali Kota Solo menjadi sorotan pengamat politik.
Beberapa nama petinggi partai sempat mengunjungi Gibran setelah resmi dilantik menjadi Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021.
Di antaranya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengunjungi Gibran di Loji Gandrung pada Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Sejumlah Petinggi Partai Merapat ke Gibran, Ada Apa?
Berselang tiga hari, menyusul Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah juga mendatangi Loji Gandrung untuk bertemu Gibran pada Sabtu (27/3/2021).
Selain mengucapkan selamat atas terpilihnya putra sulung Jokowi menjadi Wali Kota Solo, kunjungan kedua politikus itu bukan tanpa maksud.
Cak Imin bahkan terang-terangan melontarkan pernyataan siap mendukung Gibran untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta.
Adapun Fahri Hamzah mengaku kedatangannya bertemu Gibran membawa misi memperkenalkan partainya.
Baca juga: 5 Fakta Pertemuan Gibran dan Fahri Hamzah, Titip Partai Gelora hingga Kaesang Ketahuan Ngefans
Fenomena Gibran kedatangan para petinggi partai usai menjabat Wali Kota Solo ini dinilai sarat akan kepentingan politik.
Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono, menilai Gibran yang baru saja menjabat Wali Kota Solo dibujuk maju ke Pilgub DKI Jakarta ataupun pilpres tentu saja merupakan sebuah godaan politik yang cukup berat.
"Menurut saya, ini prematur semua, apakah Gibran akan diangkat 2024 di DKI Jakarta atau akan diangkat di 2024 Pilpres. Karena saya kira orang Solo berharap agar Gibran tunjukkan dulu sehingga tidak main dengan trik-trik politik oleh golongan-golongan senior," katanya kepada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).
Menurutya, Gibran belum cukup matang untuk diangkat ke level gubernur, apalagi presiden.
Sebab, secara praktis Gibran baru saja berkecimpung di dunia perpolitikan sehingga belum pernah menjalankan fungsi tata kelola pemerintahan.
"Ibaratnya belum kelihatan gebrakannya apakah Solo akan lebih baik karena memang sudah baik di bawah Jokowi dan Rudy sehingga Gibran tinggal melanjutkan atau dia punya sentuhan-sentuhan baru yang membuat orang terpana, oh ini beda dan lebih maju," ungkapnya.
Baca juga: Temui Gibran di Solo, Fahri Hamzah: Kami akan Sering Ngobrol tentang Mimpi Kita ke Depan
Untuk itu, lanjut dia, agar matang secara politik dan pemerintahan, Gibran setidaknya bisa menyelesaikan dua periode pada masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo.
"Seharusnya Gibran sekarang konsentrasi untuk menunjukkan kepada publik. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat Solo bahwa perolehan kemenangannya sebagai walkot tidak kamuflase karena bayangan Jokowi sebagai ayahnya, tapi memang karena Gibran punya kemampuan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.